JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Jelang Pilkada DKI 2017, calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mulai berulah.
Pasalnya, Pemprov DKI terkesan sengaja memanfaatkan momentum dengan membuat logo HUT ke-489 DKI Jakarta mirip dengan logo Teman Ahok.
Praktis, hal itu menuai protes keras dari Anggota DPRD DKI. Karena Ahok melalui relawannya yang tegabung dalam Teman Ahok dinilai telah melakukan kampanye terselubung.
Diketahui, logo yang tertera di lambang HUT DKI kali ini sangat mirip dengan ikon dua orang dengan salah satu tangannya mengarah ke atas sebagaimana logo Teman Ahok.
Hal ini terungkap berkat kejelian beberapa warga yang kemudian menyampaikan kepada salah satu Anggota Komisi A DPRD DKI Syarif.
Diakui Syarif, tidak sedikit warga yang mengadukan hal tersebut ke beberapa politisi di Kebon Sirih.
"Kami (DPRD) menyesalkan logo HUT ini karena telah mengundang kegaduhan di masyarakat. Ini ada semacam pesan kampanye terselubung, karena memang mirip betul dengan logo Teman Ahok. Tahun lalu HUT ke-488 Kota Jakarta logonya kan naga merah," kata Syarif kepada wartawan di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Politisi Gerindra ini mengaku tidak pikir dengan ulah panitia HUT DKI tahun ini yang memilih membuat logo mirip logo Teman Ahok sehingga menimbulkan kontroversi di tengah-tengah masyarakat.
"Apalagi ada juga tudingan logo itu dibuat DPRD, ini ngawur," cetus Syarif.
"Banyak komplain masyarakat ditujukan kepada saya, dikira DPRD yang buat. Katanya kok logo HUT DKI mirip dengan logo Teman Ahok?. Awalnya saya enggak tanggapi, tapi setelah saya cermati ternyata ada benarnya juga, saya perhatikan memang ada kemiripan grafis," bebernya.
Karena itu, Syarif meminta Pemprov DKI segera melakukan investigasi atas hal tersebut demi menghindari fitnah dan ketegangan masyarakat di akar rumput.
Terpisah, Ketua Harian Panitia HUT ke-489 DKI Jakarta Gamal Sinurat membantah logo tersebut sengaja dibuat menyerupai logo Teman Ahok.
"Filosofi logo ini mengartikan Jakarta yang dibangun dengan gotong royong dalam mewujudkan lingkungan yang bersih. Kemudian Jakarta yang maju dan melayani warga semaksimal mungkin," dalih Gamal. (icl)
