Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Minggu, 01 Jan 2017 - 22:21:29 WIB
Bagikan Berita ini :

Di Hadapan Habib Rizieq, Anies Bantah Sejumlah Tuduhan Miring

62IMG-20170101-WA027.jpg
Foto : Cagub DKI Anies Baswedan‎ dan Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab ‎Diskusi ‎Ideologi Trans-Nasional di Era Globalisasi‎ di Markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, Minggu (1/1/2017) (Sumber foto : Alfian Risfil/TeropongSenayan )

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Banyaknya ideologi yang berseliweran di Indonesia saat ini menjadi bahasan diskusi yang digelar Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, Minggu (1/1/2017).

Dalam kesempatan ini, berteemakan 'Mengenal Ideologi Trans-Nasional di Era Globalisasi: Pengaruhnya terhadap Ahlussunnah wal Jamaah dan NKRI' yang dibawakan oleh dua pemakalah yaitu Mohammad Baharun dan Abdul Chair Ramadhan, dengan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid sebagai pembahas.

Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor urut 3 Anies Baswedan juga diundang hadir selain sekitar 300 peserta diskusi yang memadati ruang diskusi.

Dalam sambutannya, Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab mengungkapkan, bahwa diskusi ini bertujuan untuk mengedukasi serta mencegah ideologi yang tak sesuai dengan umat Islam yang berkembang di Indonesia.

Dalam kesempatan ini, secara khusus Habib Rizieq juga meminta kepada Anies Baswedan untuk menjawab berbagai tudingan yang diarahkan pada dirinya.

"Nah Pak Anies ini kerap mendapatkan fitnah, lengkap sudah. Maka dari itu kami berikan kesempatan pada beliau untuk menjawab," ucap Habieb Rizieq di depan ratusan peserta diskusi.

Menjawab pertanyaan tersebut, Anies lalu menjelaskan sekaligus membantah tuduhan yang bernuansa fitnah yang ditujukan pada dirinya selama ini.

Diketahui, Anies memang kerap dituding Syiah dan tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL). Bahkan, ada yang menyebutnya sebagai berpaham Wahabi. ‎

Anies memulai bantahannya tentang semua tuduhan itu dengan mengatakan bahwa menurut aturan, sejatinya yang bertanggung-jawab untuk membuktikan adalah pihak yang menuduh bukan yang dituduh.
Akan tetapi, karena ini sudah jadi fitnah dari mulut ke mulut, sudah jadi gosip maka dia tegaskan bahwa dirinya adalah Seorang Ahlu Sunnah Wal Jamaah tulen dan bukan pengikut Syiah ataupun Wahabi.

Anies sendiri bahkan tidak tahu kenapa tuduhan itu muncul. Dia berspekulasi mungkin tuduhan itu dikarenakan saat menjabat Mendikbud Duta Besar Iran datang menghadap.

"Mungkin karena saat itu Kedutaan Iran pasang foto kunjungan dan menyebar sehingga dimanfaatkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab untuk memfitnah saya. Padahal saya terima puluhan duta besar negara yang punya perwakilan di Jakarta," papar Anies.

Selanjutnya, tentang tuduhan Wahabi, Anies malah mengaku aneh. Dia mengatakan tak ada satu alasanpun yang bisa dijadikan dasar terkait tuduhan itu.
"Aneh bener, masak satu orang difitnah syiah sekaligus wahabi, padahal mereka kan musuhan," kata Anies disambut tawahadirin.

Mereka seakan mengerti kalau Anies memang tidak mungkin Syiah ataupun Wahabi.‎

Kemudian Anies juga menampik dirinya sebagai JIL. Bahkan dia menceritakan tentang adanya buku 50 Tokoh Islam Liberal dan di buku itu tidak termasuk nama Anies karena memang Anies tidak pernah ikut dalam kegiatan JIL.

"Sekali lagi, saya tegaskan di depan hadirin bahwa saya adalah seorang Ahlu Sunnah Wal Jama'ah," tandasnya.

Anies mengulang penekanan bahwa sebenarnya tanggung jawab untuk membuktikan ada pada si penuduh. Namun, penuduh tersebut tidak gentle apalagi di masa pilkada ini, berbagai macam firnah disebarkan.
Anies juga menceritakan bahwa di masa kampnye ini berbagai fitnah dikirimkan pada dirinya. Banyak fitnah disebarkan lewat berbagai forum. Sebuah cara kejam dan keji. Anies sampaikan terima kasih pada semua hadirin yang bersedia tabayun.

Di antara hadirin ada juga yang bertanya tentang sikap Anies terhadap reklamasi dan langsung dijawab bahwa ada banyak aturan yang dilanggar dan ketidakberpihakan pada rakyat kecil terutama nelayan serta lingkungan hidup. Karena itu Pasangan Calon nomor urut 3 ini tidak setuju dengan reklamasi.

Menurut Anies, menghadiri undangan berbagai diskusi termasuk Minggu pagi tadi sekaligus merupakan salah satu pesan yang dibawa oleh pasangan Anies-Sandi.

Pasangan ini menawarkan Jakarta sebagai kota yang bisa maju bersama. Pasangan ini terbuka, bisa bertemu, berdialog dan bertukar pikiran dengan berbagai pihak, dengan siapa saja. Karena itu undangan diskusi dan dialog lintas isu hampir selalu mereka hadiri.

Undangan dialog dari warga Jakarta adalah cara warga mengetahui dan menilai kepemimpinan, visi dan misi Anies-Sandi. Serta cara Anies-Sandi membuktikan bahwa menghormati kesejajaran bagi warga Jakarta -apapun latar belakang identitasnya- berhak berdialog dengan calon gubernur.

Anies mengatakan bahwa, Jakarta untuk semua, dan setiap warga Jakarta berhak berdiskusi dengan pasangan calon Anies-Sandi kapanpun.(yn)

tag: #anies-baswedan  #aniessandi  #pilkada-jakarta-2017  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...