JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Jokowi makin tidak sakti. Bahkan pelaku pasar sudah meninggalkan atau tidak mendukung lagi. Buktinya, menurut Hafizs Tohir, pemerintah tak bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok.
"Pasar sudah tidak lagi berpihak kepada pemerintah. Indikasinya, harga komoditas kebutuhan bahan pokok belum turun di pasaran, walau harga BBM sudah turun," ujar Hafizs yang juga Ketua Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Hafizs mengungkapkan pelaku pasar telanjur menaikkannya seiring kenaikkan BBM. Namun harga kebutuhan pokok yang sudah naik itu tidak mudah turun secara cepat mengikuti harga BBM yang dipatok pemerintah.
Untuk itu dia mengingatkan bahwa sebagai Presiden dan Kepala Negara, Jokowi harus bisa mengendalikan inflasi. Jokowi juga diminta untuk menurunkan tarif angkutan yang sudah terlanjur naik akibat kenaikkan harga BBM November 2014.
Hafizs mengingatkan saat ini tengah terjadi anomali dalam perekonomian Indonesia. Sebab ketika dibeberapa negara harga BBM-nya turun, Indonesia malah naik, bahkan tertinggi di 10 negara Asean.
Tak hanya itu, tutur Hafizs, saat harga kebutuhan pokok dibeberapa belahan dunia stabil di Indonesia yang malah melambung. Ini menandakan terjadi salah manajemen dalam tata kelola perekonomian di Indoneia.
"Pasar tidak berpihak lagi kepada rezim Jokowi. Ini bisa diartikan apapun yang dilakukan pemerintah nanti akan selalu bereaksi negatif ke pasar. Kalau sudah sampai tahap ini maka begitu berbahaya terhadap Pemerintahan Jokowi," papar Hafizs.(ris)