Bisnis
Oleh Bani Saksono pada hari Jumat, 20 Jan 2017 - 08:26:24 WIB
Bagikan Berita ini :

LLP-KUKM Meng-Kurasi Ratusan Produk Lebak

34MENKOP-EKSPOR-BABOO-LEBAK.jpg
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga saat melepas produk ekspor furnitur bambu buatan UKM asal Kabupaten Lebak Provinsi Banten (Shaniqua Bamboo) ke Jerman, seusai acara soft launching Plaza Lebak sebagai pusat promosi dan penjualan produk UKM unggulan, di Kabupaten Lebak, Rabu (18/1/2017) (Sumber foto : kemenkop)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Kementerian Koperasi dan UKM mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang fokus pada pembangunan infrastruktur dan pariwisata. Sebab, pembangunan kedua sektor tersebutsangat mennjang upaya pengembangan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dirut Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) Kemenkop dan UKM Ahmad Zabadi mengatakan, produk-produk unggulan Kabupaten Lebak memiliki potensi pasar yang luar biasa. "Di Plaza Lebak kami mengkurasi ratusan produk dari sekitar 80 pelaku UKM yang memiliki prospek pasar ekspor yang bagus,’’ kata Zabadi. Bahkan, dua di antaranya, sudah berhasil menembus pasar ekspor Eropa, yaitu furnitur bambu dan gula semut.

Sebelumnya, Zabadi mendampingi Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga meresmikan Plaza Lebak sebagai pusat promsi dan penjualan produk UMKM unggulan Kabupaten Lebak, Rabu (18/1/2017). Pada kesempatan itu, Menkop melepas ekspor satu kontainer produk furnitur bambu yaitu dari Shanique Bambbo ke Jerman.

"Infrastruktur dibangun agar UKM bisa berjalan. Sektor pariwisata dikembangkan, otomatis UMKM juga akan berkembang. Apalagi, Kabupaten Lebak memiliki potensi wisata yang luar biasa berbasis religi, budaya, dan alam. Dengan kondisi seperti itu, saya yakin produk UMKM Lebak akan berkembang," kata Puspayoga.

‎Menkop memberi saran pada Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya agar Plaza Lebak bekerjasama dengan PT Telkom untuk membangun Kampung Digital UKM. "Tujuannya, agar pasar dari produk-produk unggulan dari Kabupaten Lebak bisa lebih dikembangkan hingga ke mancanegara," kata Puspayoga.

Dia juga mengapresiasi motto Kabupaten Lebak "Bela Beli Produk Lebak" agar warganya membeli dan memakai produk buatan sendiri. ‎"Saya jadi teringat ketika menjadi Walikota Denpasar yang mewajibkan seluruh elemen yang ada di Kota Denpasar untuk memakai kain tenun khas Bali 'Endek'. Dengan begitu, UKM dan perajin kain tenun di Bali bisa hidup dan berkembang. Kalau di Kabupaten Lebak diwujudkan dengan Peraturan Bupati tentang hal itu, saya yakin perajin batik di Lebak juga akan hidup dan berkembang," tandas Menkop.

Saat memberi sambutan pengantar, Bupati Lebak mengungkapkan bahwa kehadiran Plaza Lebak merupakan hasil kerjasama dengan LLP-KUKM Kemenkop dan UKM (Smesco Galeri UKM) dalam mengkurasi produk-produk UKM unggulan Kabupaten Lebak. "Penataan produk di Plaza Lebak juga hasil kerjasama dengan Smesco. Setelah dikurasi Smesco, saya berharap akan lebih banyak lagi produk UKM Lebak yang bisa masuk pasar ekspor. Saat ini, baru produk furnitur bambu dan gula semut yang diekspor ke Eropa, Jerman dan Belanda," ungkap Iti Octavia.

Menurut mantan anggota DPR RI ini, selain sebagai pusat promosi dan penjualan produk UMKM, Plaza Lebak juga menyiapkan klinik perbankan, konsultasi kemasan produk, dan pelatihan-pelatihan. "Saya berharap nantinya Plaza Lebak bisa seperti Smesco Galeri UKM sebagai miniatur produk unggulan UKM daerah," tuturnya..

Yang pasti, kata Iti Octavia, pihaknya akan membangun koperasi dan UMKM dari hulu hingga hilir. "Dengan fokus pembangunan infrastruktur dan pariwisata, dengan target wisatawan 500 ribu orang pada 2017 ini, saya yakin produk UMKM Kabupaten Lebak dapat berkembang dengan pesat. Tujuan lainnya adalah mampu mengurangi tingkat pengangguran,’’ pungkas Bupati Lebak. (b)

tag: #kementerian-koperasi-dan-ukm  #llpkukm  #smesco  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement