JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai, munculnya isu persekusi saat ini tidak terlepas dari masih lemahnya upaya penegakan hukum di Indonesia. Hukum tidak berjalan atau hanya berjalan sesuai selera penguasa.
"Akibatnya, persepsi publik terhadap institusi penegak hukum semakin negatif bahkan mengalami krisis kepercayaan. Hal inilah yang kemudian mendorong masyarakat untuk menempuh cara dan modelnya sendiri demi mendapatkan keadilan," kata Fadli di Jakarta, Rabu (7/6/2017).
Dia mengingatkan, meski tindakan persekusi dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum, namun pemerintah juga harus melihat hal tersebut sebagai bahan evaluasi dan introspeksi.
Menurut wakil ketua umum Partai Gerindra itu, isu persekusi bisa jadi gejala bahwa ada masalah dalam institusionalisasi hukum Indonesia yang perlu dikoreksi, apakah itu dari sisi aparatnya, budayanya, regulasinya, atau bahkan sistemnya.
"Saya meminta aparat penegak hukum agar tak bersikap reaktif dan tebang pilih terhadap kelompok yang melakukan tindakan persekusi. Sehingga, isu persekusi ini kemudian terkesan hanya menjadi alat untuk menekan balik kelompok-kelompok yang berseberangan dengan pemerintah," ujarnya.
Fadli mengingatkan isu persekusi jangan sampai membuat aparat penegak hukum gagal fokus karena harus tetap fokus pada upaya pembenahan penegakan hukum sebaik-baiknya.
Menurut dia aparat penegak hukum jangan sibuk mengurusi isu persekusi, namun kasus-kasus hukum yang besar dan utama diabaikan.(yn/ant)