JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ribuan umat Islam dari berbagai ormas Islam sudah menyampaikan aspirasinya, menolak Perppu Ormas 2/2017, yang Barus saja diterbitkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Dalam aksi yang dilakukan di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2017), orator aksi menyindir ulah pemerintah yang ingin membrangus bangkitnya umat Islam.
"Pemerintah sekarang ini culas dan licik, rezim ini kecewa dan sakit hati kepada kekompakan umat Islam yang terbukti sukses menumbangkan calon gubernur jagoannya (Ahok) di Pilkada DKI kemarin. Tapi seolah-olah terbitnya Perppu dibuatlah alasan 'karena HTI ingin menegakkan khilafah'," kata orator Aksi melalui mobil komando.
"Jadi, ini (Perppu Ormas) adalah cara-cara yang sangat Licik, upaya jahat yang dilakukan rezim Jokowi sebagai jalan pintas untuk melemahkan kekuatan umat Islam jelang Pilpres 2019. Kita tahu, Ahok yang didukung partai penguasa dianggap korban dari kesolidan umat Islam," tegas dia.
Karenanya, lanjut dia, Jokowi dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang tengah sakit hati merasa perlu cepat-cepat melakukan strategi pelemahan kekompakan umat Islam.
"Kompak dan bersatunya umat Islam saat menumbangkan Ahok dianggap kekuatan yang berbahaya. Lihat saja, saudara kita yang jadi korban, saudara Buni Yani. Dia dikriminalisasi dan dihabisi sedemikian rupa karena dianggap sebagai biang kerok. Padahal, Aksi Bela Islam meledak murni karena mulut dan penistaan ayat suci Al-Quran, dan itu sudah ada putusan tetap pengadilan," jelas dia mengingatkan. (icl)