CIREBON (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo di Cirebon, Jawa Barat, mengatakan, pemerintah belum begitu cukup serius untuk memperhatikan petani garam. Dampaknya, setiap tahun, permasalahan garam rakyat tidak berubah dan harga garam tidak layak.
"Ini masalahnya tidak ada perhatian yang cukup serius dari pemerintah, harusnya antar menteri itu saling bergandengan jangan hanya KKP yang mengurusi masalah garam," kata Eshy saat melakukan kunjungan ke tambak petani garam, Kamis (7/9/2017).
Dia juga mengomentari masalah yang kerap muncul yaitu garam rakyat selalu dipisahkan dengan garam industri, padahal bahannya sama tidak ada yang beda.
"Masalahnya apa harus dibedakan, padahal bahannya sama yaitu air laut, di Jerman misalkan mereka bisa produksi malah sampai ekspor garam, padahal di sana mataharinya tidak seperti di kita," tuturnya.
Edhy mengatakan, jika garam rakyat itu dinilai tidak bersih dibandingkan dengan garam impor, maka seharusnya pemerintah membenahi sistem pertanian garam. Dengan dibenahinya sistem pertanian garam, maka para petani tidak seperti sekarang ini, harga garam selalu kalah dengan garam impor, ketika impor datang mereka selalu tertekan.
Dia menambahkan, seharusnya Indonesia juga bisa suwasembada garam, mengingat panjang pantai di Indonesia itu terpanjang nomor dua setelah Kanada.
"Sangat mungkin Indonesia tidak perlu ekspor dan bisa swasembada garam kalau memang petaninya diperhatikan," ujarnya. (Ant/icl)