JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Hotel Alexis ditutup. Kabar tersebut membuat banyak pihak bersorak. Tapi di satu sisi, banyak bule hidung belang meradang!
Sebagai tempat favorit melepas penat, Hotel Alexis mempunyai jam-jam tertentu yang menjadi waktu favorit bagi para pelanggan untuk singgah termasauk para pengusaha dan bule asing yang singgah. Kebanyakan berasal dariSingapura, Hongkong, Taiwan dan beberapa dari negara Eropa.
"Kebanyakan mereka ke sini untuk urusan bisnis. Nah, Alexis dijadikan lokasi untuk melepas lelah dan mencari hiburan," kata seorang staff hotel yang enggan disebut namanya tersebut di Hotel Alexis, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (31/10/2017).
Bahkan, pria yang mengaku sebagai bagian penyedia minuman ini tak memungkiri jika Alexis dijadikan sarana untuk deal-deal-an bisnis.
"Dikasih hiburan di sini agar mau berbisnis dan lainnya," tuturnya.
Sementara itu, seorang staff Alexis lain yang berinisial T menyebut, biasanya orang datang sejak siang hingga pukul 22.00 WIB malam dan telah mengetahui jam-jam operasional hiburan di Alexis.
"Mereka sauna, refreshing, sampai spa," tuturnya yang bertugas di bagian penerimaan tamu ini.
Selanjutnya, dari pukul 22.00 WIB, lanjut laki-laki paruh baya ini, para pengunjung kebanyakan akan menyasar tempat karaoke hingga pukul 24.00 WIB malam.
"Lalu dari jam 24.00 WIB sampai pagi itu diskotek. Orang itu kalau datang sudah terbesit otaknya mau ngapain di sini," tambahnya.
Tak hanya itu, ia mengklaim, kebakanyakan pemijat di sini adalah wanita dewasa dan tidak ada satupun yang berusia di bawah umur.
"Pemijat di sini berusia di atas 25. Yang di atas 60 enggak ada," tuturnya seraya tersenyum.
Dengan ditutupnya Alexis, ia mengatakan jika banyak pegawai yang pindah ke tempat hiburan malam lain. Namun, dia enggan menyebutkan tempat hiburan mana yang dimaksud.
"Saya punya karyawan ya saya kami kasih ke teman-teman kami. Kecuali yang karyawan harian, saya lepas. Kami kan ada beberapa departemen, houskeeping, dan departemen store," tutupnya. (aim)