Opini
Oleh Siti Zuhro (Peneliti LIPI) pada hari Rabu, 18 Mar 2015 - 19:59:46 WIB
Bagikan Berita ini :

Meramal Nasib Akhir Partai Golkar

18golkar.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

Di Indonesia koalisi partai masih dalam proses learning by doing. Sejauh ini masih cenderung uji coba, kalau ok koalisi jalan terus. Tapi kalau tidak, bisa bubar.

Sejauh ini koalisi yang terbangun belum terformat. Setiap pemilu memberikan lesson learned yang relatif berbeda. Pilpres 2014 memunculkan model koalisi Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). KIH dihuni 5 parpol dan KMP dihuni 4 atau 5 parpol. Dengan komposisi yang rentan berubah tersebut, dinamika koalisi di parlemen menarik disimak.

Belajar dari model koalisi sebelumnya seperti Setgab (Sekretariat Gabungan) pada pemerintahan SBY, asumsi bahwa koalisi besar atau pelangi ternyata tak menjamin pemerintah melanggang dan mendapat dukungan signifikan di DPR.

Yang terjadi justru koalisi rentan gaduh. Meskipun berkoalisi tapi kisruh jalan terus. Bagaimana nasib Golkar di KMP? Kemungkinan hanya dua: apakah penyelesaian final nanti tetap memenangkan kubu Agung Laksoni dkk? Kalau benar seperti itu, maka sangat jelas bahwa Partai Golkar ditarik ke kekuasaan. Besar kemungkinan Golkar Agung bergabung ke KIH. Karena pernyataan-pernyataan Agung sangat jelas bahwa Golkar tak biasa menjadi partai di luar kekuasaan.

Sebaliknya, kalau ternyata akhirnya yang menang adalah kubu ARB dkk, Golkar akan tetap di KMP. Meskipun demikian, sebenarnya ada satu poin yang patut dicatat bahwa dinamika politik KIH dan KMP relatif baik, khususnya sebelum Menkumhan mengakui Golkar kubu Agung. Saat ini Golkar kubu ARB sedang menggugat ke PTUN. Sehingga defacto Golkar masih mengalami dualisme kepemimpinan. Artinya, secara hukum dan politik konflik di internal Golkar belum tuntas.(yn)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #Kisruh Golkar  #Golkar  #Siti Zuhro  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Tidak Ada Kerugian Negara Dalam Pemberian Izin Impor Gula 2015: Ilusi Kejagung

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Senin, 04 Nov 2024
Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Tom Lembong telah menyalahgunakan wewenang atas pemberian izin impor Gula Kristal Mentah tahun 2015 kepada perusahaan swasta PT AP, sehingga merugikan keuangan ...
Opini

Paradoksnya Paradoks

Ketika Prabowo Subianto berbicara tentang pentingnya pemerintahan yang bersih dan tegaknya keadilan di Indonesia, semangatnya tampak membara. Gema suaranya seolah beresonansi dengan berbagai tokoh ...