Opini
Oleh Ariady Achmad pada hari Senin, 18 Des 2017 - 08:03:41 WIB
Bagikan Berita ini :

Selamat Datang, Airlangga-Munzir Untuk Golkar Bersih, Bersatu dan Bangkit

2obrolan pagi-1.jpg
Kolom bersama Ariady Achmad (Sumber foto : Ilustrasi oleh Kuat Santoso )

Partai Golkar kembali menunjukkan kelasnya. Nyaris tenggelam akibat ulah sang nahkoda, namun dengan cepat para penumpangnya memilih nahkoda baru untuk mengembalikan arah dan keseimbangan perahu Golkar berlayar dengan baik dalam samudra politik di Indonesia yang makin menghangat.

Airlangga Hartarto, sang nahkoda baru, memang tak terbendung. Setidaknya 34 DPD I bulat mendukung menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar. Dukungan serupa juga diberikan ormas Trikarya serta sayap Partai Golkar. Hampir bisa dipastikan mayoritas DPD II juga memberikan dukungan serupa.

Barangkali 'suasana kebatinan' dukungan ini pula yang membuat rapat pleno DPP Partai Golkar beberapa hari lalu memutuskan Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar. Kita patut memberikan apresiasi atas kecermatan, kecerdasan dan kedewasaan pengurus Golkar mencari solusi atas persoalan pelik yang sedang terjadi. Mengapa?

Meski dilakukan dalam rapat pleno DPP, namun tetap memperhatikan dan mempertimbangkan aspirasi para pemangku kepentingan (stakeholders) yang juga pemilik suara atau pemilik kedaulatan yakni DPD I, II, Ormas Trikarya dan sayap Partai Golkar. Bahkan dialog dan perdebatan yang terjadi sangat tajam, bukti suasana demokrasi mewarnai rapat pleno ketika itu.

Pilihan untuk Airlangga Hartarto juga bukan jatuh dari langit. Justru hasil rapat pleno memberikan gambaran bahwa Airlangga diterima, didukung dan dipilih oleh elit Partai Golkar yang ada di pusat, sekaligus oleh yang ada di daerah. Semua ini akan menjadi modal penting dan kuat bagi Airlangga dalam mengelola dan menggerakkan roda organisasi Partai Golkar.

Mustahil pilihan itu tanpa mempertimbangkan rekam jejak. Sulit dibantah, rekam jejak Airlangga nyaris tidak ada yang negatif. Airlangga adalah politisi berlatar belakang profesional yang meniti karir politik dari bawah. Pekerja keras dan tidak terlibat dalam konflik faksionalisasi dalam Partai Golkar. Bahwa saat ini menjadi Menteri adalah bukti kelebihan atau nilai plus yang dimiliki Airlangga.

Sebagai sarjana Teknik Mesin UGM dan Manajemen Bisnis dari Universitas di Australia, aktivis mahasiswa serta pernah memimpin puluhan perusahaan besar, kemampuan kepemimpinan dan manajerial Airlangga sudah terasah. Dikombinasikan jam terbang sebagai politisi Partai Golkar membuat Airlangga memilih tagline Bersih, Bersatu dan Bangkit mengawali kiprahnya memegang tampuk kepemimpinan Partai Golkar.

Sebuah pilihan yang tepat dan nyaris sempurna. Sebab tiga kata itulah yang memang dibutuhkan oleh seorang nahkoda untuk menggerakkan perahu Partai Golkar saat ini mengarungi samudra politik Indonesia. Bukan hanya untuk bangkit terhindar dari tenggelam, namun juga meraih kemenangan serta ikut mewarnai jalannya proses kenegaraan yang menempatkan partai politik sebagai pemain utama dan penting dalam demokrasi.

Betapapun, Airlangga tetap perlu mitra seiring sebagai Sekjen. Ibnu Munzir, sosok yang tepat mendampingi Airlangga. Selain memiliki rekam jejak yang juga tidak ada negatifnya, Ibnu Munzir adalah representasi elemen luar Jawa. Putra KH Bakrie Wahid (ulama besar Makassar) ini adalah sosok aktivis mahasiswa (HMI) yang pernah berkiprah di legislatif daerah hingga pusat melalui Partai Golkar.

Duet Airlangga Hartarto-Ibnu Munzir rasanya sangat pas untuk Partai Golkar saat ini. Karena inilah kombinasi profesional-politisi dan Jawa-Luar Jawa yang akan menjawab berbagai tantangan dan mewujudkan Partai Golkar yang Bersih, Bersatu dan Bangkit.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #ariadyachmad  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Runtuhnya Mitos Kependekaran Politik Jokowi

Oleh Oleh: Saiful Huda Ems (Advokat, Jurnalis dan Aktivis 1998)
pada hari Jumat, 22 Nov 2024
Ternyata lebih cepat dari yang banyak orang perkirakan, bahwa kependekaran semu politik Jokowi akan tamat  riwayatnya di akhir Tahun 2024 ini. Jokowi yang sebelumnya seperti Pendekar Politik ...
Opini

Selamat Datang di Negeri Para Bandit

Banyak kebijakan ekonomi dan sosial Jokowi selama menjabat Presiden sangat lalim, sangat jahat, sangat kejam, khususnya terhadap kelompok masyarakat berpendapat menengah bawah.  Kejahatan ...