Opini
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Jumat, 27 Mar 2015 - 13:50:15 WIB
Bagikan Berita ini :

Ferdinand : Freeport dan Newmont Penjajah Ekonomi

24Ferdinand Hutahaen.jpg
Direktur eksekutif Energy Watch Ferdinand Hutahaean (Sumber foto : syamsul bachiar)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Perpanjangan ijin ekspor konsentrat yang diberikan pemerintah kepada PT Freeport dan PT Newmont adalah bukti nyata pemerintah berada dalam tekanan asing. Dengan kata lain, telah terjadi penjajahan ekonomi nasional.

Menurut pengamat Energi Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean, tekanan asing ini harus dilawan. Karena itu pemerintah jangan sampai lemah. "Penjajahan ini tidak boleh dibiarkan berlangsung terus menurus," ujarnya kepada TeropongSenayan di Jakarta, Jumat (27/03/2015).

Lebih jauh kata Ferdinan, baik Freeport maupun Newmont telah mengekploitasi sumber daya alam di Papua dan NTB. Namun masyarakat di sana tetap saja miskin dan tak menikmati hasilnya. "Dua perusahaan asing mendapat dukungan oknum pejabat negara. Kuatnya para penjajah itu semakin ditopang oleh lemahnya pemerintah dan munculnya Soekarnois gadungan," tandas dia.

Ferdinand mengaku kecewa dengan kabinet kerja Jokowi. "Mulut bicara Soekarnois. Tapi fakta dan kebijakannya cenderung neolib," tegas mantan Barisan Relawan Jokowi Presiden.

Oleh karena itu, Ferdinand berharap Presiden Jokowi agar segera mewujudkan janjinya terkait Trisakti. "Jangan sampai hanya celotehan-celotehan tidak bermutu," ucapnya.

Seperti diketahui Presiden Jokowi telah menandatangani perpanjangan kontrak selama 6 bulan ke depan untuk dua perusahaan tambang raksasa yang beroperasi di Indonesia yakni Freeport dan Newmont. (ec)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #Kisruh Pertambangan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Hutang Kereta Cepat: Warisan Jokowi yang Menguras Kantong Anak Cucu

Oleh Didi Irawadi Syamsuddin, S.H., LL.M. Lawyer, Writer, Politician
pada hari Kamis, 16 Okt 2025
Indonesia akhirnya punya kereta cepat. Tapi sayangnya, yang cepat bukan cuma lajunya — juga pembengkakan biayanya, utangnya, dan klaim keberhasilannya. Dari proyek yang dijanjikan tanpa beban ...
Opini

Menjaga Keberadaban Media di Era Kebebasan: Suara Santri untuk Negeri

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dalam beberapa hari terakhir, publik digemparkan oleh tayangan Xpose Uncensored di salah satu stasiun televisi nasional, Trans7. Tayangan tersebut menyinggung santri dan ...