JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dari ibu kota hingga ke pelosok daerah membuka harapan sebagian publik. Apalagi mereka bertekad melakukan aksi besar-besaran untuk mengoreksi total pemerintahan Jokowi-JK pada 20 Mei mendatang.
Namun sayang, sebelum tanggal itu tiba, gerakan mahasiswa sudah mulai mengendor. Ada yang hendak melanjutkan tekad mahasiswa untuk mengepung Jakarta pada 20 Mei mendatang, namun ada pula yang keukeuh bertekad tidak ingin mengkritik Jokowi, bahkan ingin mengawal kepemimpinan Jokowi.
Di saat para aktivis, khususnya BEM se-Jawa sepakat serbu Jakarta, tiba-tiba Koordinator BEM SI Pusat Ahmad Khairudin Syam membuat pernyataan berbeda. Ia justru menyatakan bahwa ajakan aksi mengepung Jakarta yang menamakan BEM SI untuk menumbangkan rezim Jokowi, adalah bohong. Ia bahkan menyatakan bahwa BEM SI bertekad mengawal Jokowi hingga lima tahun ke depan.
Ada apa dengan elit BEM SI? Pikiran apa yang tengah berkelindan dalam diri para elit mereka? Apakah elit BEM SI telah berselingkuh dengan kekuasaan? Tidak diketahui secara pasti. Namun seruan-seruan aksi besar-besaran, salah satunya justru datang atas nama BEM SI.
Padahal, sebagian masyarakat berharap pada nurani mahasiswa untuk membela kaum mustadh'afin. Mereka menaruh harap pada gerakan mahasiswa. Kebijakan-kebijakan Jokowi yang menyengsarakan rakyat membuat mereka juga tidak ingin mempertahankan Jokowi lebih lama duduk di kursi empuk kekuasaan.
Lalu, apakah aksi besar mahasiswa pada 20 Mei mendatang hanya akan jadi pepesan kosong?