Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Jumat, 04 Mei 2018 - 14:33:12 WIB
Bagikan Berita ini :

Cerita Ayah Mahesa tentang Kronologi Anaknya yang Tewas saat Berebut Sembako di Monas

39akurat_20180428054220_fkIVO4.jpg.jpg
Warga berjubel dan berdesakan untuk mengambil sembako gratis saat acara 'Untukmu Indonesia' di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (28/4/2018) kemarin. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA - Muhammad Rizky Syaputra (10) dan Mahesa Junaedi (13) tewas dalam acara bagi-bagi sembako gratis di Monas yang diselenggarakan Forum Untukmu Indonesia (FUI) pada Sabtu (28/4/2018), lalu.

Djunaedi (41), ayah Mahesa mengaku sangat menyesal atas insiden yang menimpa anaknya itu.Dia sedih tidak bisa melakukan apa-apa ketika anaknya pingsan di Monas dan akhirnya meninggal dunia lantara ikut berebut sembako gratis.

“Saya menyesalkan pihak panitia yang tak sigap dan lamban memberi informasi kejadian ini kepada kami,” kata Djunaedi di kediamannya, Jalan Budi Mulia, Pademangan Barat, Jakarta Utara, Kamis (3/5/2018).

Diakuinya, tidak ada panitia yang memberi kabar kepada dia dan istrinya tentang anaknya yang pingsan di Monas dan akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat.

Dia mengisahkan, bahwa awalnya dia bersama istrinya yang mencari Mahesa di Monas pada sore hari dan mendapat informasi kalau anaknya pingsan dan dibawa ke rumah sakit.

Djunaedi yang sehari-hari bekerja sebagai sopir, menceritakan kronologi kejadiaan naas yang menimpa anaknya tersebut.

Pada Sabtu pagi itu, Djunaedi mengantar istrinya ke Stasiun Jakarta Kota. Setelah itu kembali ke rumah dan membawa nasi uduk untuk sarapan Mahesa, anak sulungnya. Kemudian, dia memberi uang jajan ke Mahesa.

“Karena mau saya tinggal kerja," kata Djunaedi.

Pukul 09.00 WIB Djunaedi kemudian meninggalkan rumahnya untuk bekerja sebagai sopir. Dia juga sempat berpesan kepada putranya untuk tidak bermain jauh-jauh dan meninggalkan rumah.

Pesan itu disampaikan karena dia mendengar beberapa tetangganya akan pergi mengikuti sebuah acara di Monas.

Pukul 15.00 WIB, istrinya pulang ke rumah dan tidak mendapati Mahesa. Djunaedi sempat ditelepon istrinya yang menanyakan keberadaan putera sulungnya.

Djunaedi mengatakan tidak mengetahui dan menjawab kemungkinan bermain bersama teman tetangga.

Pada pukul 16.00 WIB, seorang teman Mahesa bertandang ke rumah. Dia bertanya ke istrinya apakah Mahesa sudah pulang karena keduanya ikut pergi ke Monas. Keduanya terpisah.

“Mendengar itu saya panik, kemudian saya langsung berangkat dari tempat kerja pukul 17.00 di Kelapa Gading dan tiba di Monas satu jam kemudian. Istri saya juga ke Monas untuk bersama-sama mencari Mahesa," kata dia.

Suami istri ini pun berputar-putar di Monas untuk mencari tahu keberadaan Mahesa. Nihil. Djunaedi masuk ke dalam Monas bertanya kepada pihak kepolisian dan keamanan. Namun, usahanya tak membuahkan hasil.

Baru pada pukul 22.00 WIB, ia mendapat kabar dari seorang panitia bahwa anaknya ditemukan oleh petugas Satpol PP dalam keadaan pingsan. Petugas kemudian membawa Mahesa ke Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat.

Ketika sampai di lokasi, ternyata anaknya sudah meninggal sekitar pukul 19.40 WIB. Menurut dokter yang menangani, anaknya meninggal karena dehidrasi dan suhu tinggi serta kejang-kejang ketika ikut acara di Monas.

"Saat saya datang, dokter hanya bilang yang tabah ya pak," tutupnya.‎ (Alf)

tag: #dki-jakarta  #pemprov-dki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...