JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menilai aksi mahasiswa di sejumlah daerah dan Ibu Kota Jakarta akibat kekecewaan yang begitu mendalam terhadap pemerintahan Jokowi-JK yang dianggap tidak pro rakyat.
Menurutnya kekecewaan mahasiswa terhadap Jokowi pertama kali muncul yakni soal pengangkatan politisi Nasdem HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung. Selanjutnya soal carut marut penegak hukum dan masalah kenaikan harga BBM serta bahan pokok.
"Saya rasa sudah kawin-mengawin kekecewaan mahasiswa ini. Sebab presiden yang mereka dukung tidak membawa perubahan, justru malah sama dengan pemerintahan sebelumnya. Dan tentu ini sudah diluar skenario," kata Siti Zuhro saat berbincang dengan TeropongSenayan di komplek parlemen, Jakarta, Senin (13/4/2015).
Lebih lanjut Siti mengungkapkan kalau gaya blusukan Jokowi sudah tidak layak lagi untuk diterapkan. Oleh karenanya Jokowi lebih baik segera melakukan realisasi nyata sesuai Program NawaCita.
"Blusukan itu sudah usang. Yang ditunggu rakyat itu action bukan lagi pencitraan. Maka itu Jokowi harus bisa membangun komunikasi yang baik kepada menteri-menterinya," tukasnya.
Soal wacana perubahan ini juga diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti. Susi mengaku berharap perubahan banyak dari Jokowi.Bila nantinya perubahan yang diinginkannya tak kunjung dilakukan Jokowi, ia jelas kecewa. Bahkan ia mengungkapkan bahwa masyarakat telah salah pilih bila ternyata pemerintahan Jokowi-JK tidak membawa perubahan.
"Sebelumnya, tahun-tahun pemerintah sebelumnya, barangkali memperbolehkan (kapal-kapal tangkap menggunakan alat yang merusak lingkungan) tapi tidak pemerintahan Jokowi-JK. Mereka ingin Indonesia berubah, dan kita memilih mereka (Jokowi-JK) karena kita ingin perubahan. Kalau tidak berubah, berarti kita salah pilih mereka," ujar Susi saat memberikan arahan kepada 448 CPNS Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Senin (13/4/2015). (iy)