JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono mendorong agar pemerintah memiliki satu data nengenai data-data pangan sehingga tidak menimbulkan kebingungan.
Menurut Ono, satu data berguna agar setiap kebijakan pemerintah terkait pangan tepat sasaran.
"Dari dulu memang selalu data-data pangan itu bermasalah sehingga perlu ada program one data pangan seperti yang pernah disampaikan Presiden, jangan sampai dengan adanya masalah data yang tidak sama atau salah sehingga kebijakan yang diambil akan salah juga," kata Ono saat dihubungi TeropongSenayan, Rabu (23/5/2018).
Politikus PDI Perjuangan ini mengutarakan, selama data yang digunakan oleh pemerintah dalam mengambil kebijakan impor beras belum satu data, sebaiknya ditunda terlebih dahulu kebijakan impor tersebut.
"Sehingga saya mendukung Mentan dan KaBulog bahwa jangan dulu impor sebelum ada data yang jelas," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membenarkan adanya tambahan importasi beras sebanyak 500.000 ton yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand, yang diputuskan dalam Rapat Koordinasi di Kantor Menteri Koordinator Perekonomian.
Hal ini sebelumnya diberitakan pada laman The Voice Of Vietnam Online (vov.vn), yang menyebutkan bahwa Perum Bulog telah menandatangani kontrak untuk melakukan pembelian beras sebanyak 300.000 ribu ton dari Vietnam dan 200.000 dari Thailand.
"Iya, betul. Itu pemasukan April hingga Juli 2018," kata Enggar.(yn)