JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Banyaknya persoalan di masa kepemimpinan Jokowi membuat masyarakat semakin kecewa. Janji-janji semasa kampanye dan jargon Nawacita serta Tri Sakti dianggap hanya 'pemanis' untuk meloloskan Jokowi ke Istana.
Menanggapi hal tersebut Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyebutkan bahwa kekecewaan publik terhadap Jokowi bisa memuncak. Jokowi dinilainya akan senasib dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang 'turun di tengah jalan' dan tidak sampai lima tahun memimpin negeri ini.
"Jika kondisinya seperti ini terus, nasib Jokowi akan sama kayak Megawati, BJ Habibie dan Gus Dur. Dia (Jokowi) tidak akan lama memimpin Indonesia," kata Siti Zuhro saat menjadi pembicara dalam diskusi evaluasi enam bulan pemerintahan Jokowi-JK yang dilaksanakan DPP Perhimpunan Gerakan Keadilan (PGK) di Jakarta, Minggu (19/4/2015).
Apalagi sejak awal dilantik, Jokowi-JK kata Wiwieq, sapaan akrabnya, terlihat tidak bisa saling mengisi. Keduanya tidak saling melengkapi untuk menjalankan roda pemerintahan.
"Dwi tunggal (Jokowi-JK) yang digadang-gadang akan mampu membuat perubahan signifikan malah terkesan tak saling mengisi dan tak saling melengkapi. Hal ini menyebabkan kinerja pemerintahan baru kurang terukur dan meresahkan publik," jelasnya.
Belum lagi jelas Siti, eksekutif dan legislatif sering tidak satu suara dalam beberapa kebijakan. Sehingga terkesan berjalan sendiri-sendiri.
"Baru kali ini DPR dam Presiden tidak bersinergi dengan baik. Ini akan memunculkan citra yang buruk," ungkapnya.
Diketahui, beberapa kebijakan publik terhadap Jokowi seringkali menuai protes dan kekecewaan publik. Di antaranya seperti menaikkan harga BBM yang berdampak pada kenaikan Tarif Dasar Listrik dan sembako. (iy)