Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Sabtu, 28 Jul 2018 - 15:02:52 WIB
Bagikan Berita ini :

KASN Pasif di Era Ahok, Pengamat: Rekomendasi ke Anies Sarat Muatan Politik

28105157020161215KP13-KCM780x390.JPG.JPG
Ahok dan Anies di acara debat Pilgub DKI 2017 silam. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sosiolog Universitas Ibnu Chaldun Profesor Musni Umar menanggapi langkah Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang mengeluarkan surat rekomendasi terkait pemberhentian pejabat di lingkungan Pemprov DKI

Musni menganggap rekomendasi KASN kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan aneh dan terkesan tidak adil.

“Dasar hukumnya itu apa mereka mengeluarkan rekomendasi? Apalagi Anies sudah 9 bulan menjabat saat melakukan perombakan, artinya sangat wajar karena tentu (Anies) melihat kinerja pejabat terkait,” ucap Musni saat dihubungi, Sabtu (28/7/2018).

Musni menilai, ketidakadilan KASN nampak dari langkah pasif KASN saat Gubernur sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berkuasa.

Bahkan, Musni mengungkapkan, KASN juga diam saat Djarot yang hanya menjabat selama beberapa bulan melakukan pencopotan pejabat di lingkungan Pemprov DKI.

“Kenapa gak ada respon (saat Ahok memberhentikan pejabat)? Bahkan, Djarot saat mengganti pejabat KASN juga diam saja. Jadi, bagi saya (rekomendasi KASN ke Anies) mengada-ada dan tidak ada keadilan,” ungkapnya.

Apalagi, Musni juga menilai rekomendasi yang dikeluarkan KASN melalui sebuah rilis yang disebar secara masif ditengarai syarat unsur politik.

Padahal, Musni menganggap rekomendasi itu cukup dilakukan dengan bersurat resmi kepada Pemprov DKI.

“Saya kira ini langkah politik, apalagi mohon maaf bapak-bapak (di KASN) merupakan pensiunan yang mudah dijadikan alat. Dugaan saya begitu, apalagi merekomendasikan pemberhentian Gubernur oleh Presiden ini tidak masuk akal,” tambahnya.

Meski demikian, Rektor Universitas Ibnu Chaldun itu menyarankan agar ke depan lembaga-lembaga negara bersikap netral dalam menjalankan tugasnya, sekaligus menyarankan kepada Pemerintah untuk mereview lembaga-lembaga yang tidak lagi berkompeten.

“Saya berharap supaya lembaga yang ada bersikap netral dan adil, kedua, lembaga-lbaga yang hanya menghabiskan anggaran dan tidak memberikan sumbangsih pada pembangunan agar direview,” sarannya. (Alf)

tag: #anies-baswedan  #pemprov-dki  #dki-jakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...