JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sedang menggodok sejumlah nama yang akan direkomendasikan sebagai capres dan cawapres pada Pilpres 2019. Para ulama juga telah menetapkan kriteria figur yang layak menjadi capres dan cawapres.
Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Muhammad Martak mengatakan, ratusan ulama yang hadir dalam Ijtima telah menetapkan kriteria umum dan khusus bagi kandidat capres dan cawapres yang bakal diusung di Pilpres 2019 itu.
Menurutnya, terdapat lima kriteria umum capres-cawapres yang disepakati. Yakni harus memiliki iman dan takwa, memiliki ilmu dan kompetensi, sehat jasmani dan rohani, memiliki keberpihakan kepada pribumi dan umat Islam, serta bebas dari "paham liberalisme, komunisme, kapitalisme dan sekularisme."
"Sedangkan kriteria khususnya harus Muslim yang taat beribadah, memiliki karakter yang jujur dan terpercaya, cerdas dan tabligh, harus memahami subtansi UUD 1945, memiliki kemampan manajerial kepemimpinan dan membela umat Islam," ujar Yusuf di sela Ijtima Ulama hari kedua, di Menara Peninsula, Jakarta, Sabtu (28/7/2018).
Ijtima dilaksanakan selama tiga hari, pada 27-29 Juli 2018.
Agenda Ijtima hari ini sedianya akan menghasilkan rekomendasi nama calon presiden dan calon wakil presiden yang nantinya akan diserahkan ke lima partai politik yang tergabung dalam koalisi keummatan untuk Pilpres 2019 mendatang.
Kelima partai dimaksud diantaranya Partai Gerindra, PAN, PBB, PKS, dan Berkarya yang telah berkomitmen akan membentuk koalisi di Pilpres 2019.
"Jadi kesepakatan dari Ijtima Ulama ini akan mengerucutkan nama capres-cawapres, lantas nama-nama itu akan kita serahkan ke Parpol yang tergabung dalam koalisi keumatan untuk Pilpres 2019," kata Yusuf. (plt)