Jakarta
Oleh Jihan Nadia pada hari Rabu, 26 Jun 2019 - 23:36:29 WIB
Bagikan Berita ini :

MRT Ditargetkan Miliki Panjang Jalur 230 Kilometer se-Jabodetabek

tscom_news_photo_1561566989.jpg
Proyek MRT (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Moda transportasi Mass Rapid Transit atau MRT rencananya akan dikembangkan menyeluruh di Jabodetabek. Ditargetkan, dalam 10 tahun ke depan, MRT akan memiliki panjang jalur mencapai 230 kilometer.

Direktur Utama PT MRT Jakarta,William P Sabandar, menjelaskan, target pembangunan jalur MRT sepanjang 230 km itu merupakan rencana jangka panjang. Target tersebut akan tercapai jika pembangunannya menggunakan pendekatan paralel. Artinya, MRT akan dibangun secara bertahap dan berkelanjutan.

"Karenaada MRT line 1 sampai line 10 untuk 230 km. Itu sedang kita dibantu konsultan Jepang. Kemudian mendesain, keluar angka untuk Jakarta 230 km," ujar William di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2019).

Menurut William, jika pembangunan menggunakan pendekatan linier maka target tersebut tak akan tercapai. Hal yang sama juga jika pembangunan menggunakan pendekatan dengan pemerintah layaknya pembangunan MRT fase 1 dan fase 2.

Lebih lanjut, William menuturkan MRT Jakarta nantinya akan mencontek cara pembangunan MRT di New Delhi, India. Di mana dalam proses pembangunannya dari pemberi pinjaman langsung ke operator MRT.

"Berdasarkan perhitungan awal, untuk membangun jalur MRT di Jakarta dan sekitarnya membutuhkan dana sekitar Rp250 triliun," katanya.

Untuk dana tersebut ke depannya MRT Jakarta tidak lagi menggunakan pinjaman bertahap dari Japan Internasional Cooperation Agency (JICA). Dengan begitu pihak MRT Jakarta tidak lagi diharuskan menggunakan kontraktor Jepang dan komponen bangunan dari Jepang.

Pembangunan jalur MRT 230 km itu nantinya akan berasal dari pinjaman, kemudian suntikan ekuitas dari pemerintah dan sisanya dari hasil pembangunan dan pengelolaan Transit Oriented Development (TOD) di stasiun-stasiun MRT.

"Kita ambil pinjamannya saja dengan jumlah tertentu. Kita tidak ambil 100 persen. Sebagian dari pemerintah, sebagian dari pengembangan TOD," katanya.

Menurutnya saat ini sudah ada dua pihak pemberi pinjaman yang sudah bertemu dengan MRT Jakarta, yakni Asian Development Bank (ADB) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Pihak MRT sendiri membuka peluang untuk pihak pemberi pinjaman lainnya. (Alf)

tag: #proyek-mrt  #pemprov-dki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
IDUL FITRI 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
IDUL FITRI 2025 WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2025 HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2025 HERMAN KHAERON
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Oleh Anthony Budiawan
pada hari Selasa, 25 Mar 2025
Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...
Jakarta

Peran ICC dalam Menegakkan Keadilan atas Dugaan Pelanggaran HAM

International Criminal Court (ICC) yang berbasis di Den Haag merupakan lembaga peradilan independen yang memiliki yurisdiksi atas kejahatan serius seperti kejahatan perang, kejahatan terhadap ...