Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Minggu, 25 Agu 2019 - 14:45:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Masih Bermanuver, Kubu Oding Dianggap Ingin Memecah Belah Bamus Betawi

tscom_news_photo_1566718100.jpg
Haji Oding (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Gonjang-ganjing di tubuh Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Betawi DKI Jakarta belum juga usai. Bahkan, kini rumah besar ormas-ormas se-DKI Jakarta itu terancam pecah.

Pemicunya adalah ulah sekelompok orang yang dimotoriZainuddin Cs alias Haji Oding yang hendak membuat Bamus tandingan. Mereka dijadwalkan menggelar deklarasi dan pengukuhan kepengurusan Bamus Betawi kubu Mubes Ancol di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada Minggu (25/8/2019), siang.

Merespon manuver Oding, Ketua Umum Bamus Betawi DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Haji Lulung meminta Oding dkk berhenti bermanuver.

Sebab, menurut Haji Lulung, manuver yang dilakukan Oding dkk sama sekali tidak akan berpengaruh terhadap legalitas kepengurusan Bamus Betawi periode 2018-2023 hasilMubes Bamus Betawi yang gelar di Hotel Twin pada 1-2 September 2018 lalu.

Dia pun menegaskan, bahwa kepengurusan Bamus yang dipimpinnya akan baik-baik saja. Sehingga, manuver apapun yang sedang coba dilakukan Oding dkk tak lebih hanya menyulut perpecahan dan berpotensi merusak persatuan keluarga besar Bamus Betawi.

"Saya mengajak kepada semua, yuk guyub, yuk mari kita jagain kampung kita Betawi. Ini kampung kita bersama. Ayo sama-sama kita jaga kekompakan dan keutuhan keluarga besar Bamus, intinya kami ingin baik-baik," kata Haji Lulungdi Sekretariat Bamus Betawi, Jakarta Pusat, kemarin malam.

Menurutnya, manuver yang dilakukan kubu sebelah sama saja mereka memang sengaja ingin memecah belah dan ingin merusak persatuan Bamus Betawi.

"Jadi, kepengurusan kami ini adalah hasil resmi Mubes Bamus. Maka, kalau ada yang tidak puas dengan hasil Mubes kemarin, sebaiknya sabar menunggu sampai Mubes yang akan datang," papar Haji Lulung.

Karenanya, dia meminta Oding dkk untuk tidak meneruskan manuver-manuver yang tidak perlu. Apalagi, denganpenggunaan atribut Bamus Betawi,baik lambang, bendera, kop surat atau stempel.

Haji Lulung mengaku, sebelumnya sudah beberapa kali melakukan upaya-upaya untuk merangkul kubu Oding.

"Bahkanhal itu sudah kami lakukansejak kami mengantongi SK Kemenkumham dandikukuhkan oleh Gubernur. Kami undang mereka di acara pengukuhan hingga lebaran Betawi kemarin. Di acara open house Bamus juga. Tetapi mereka tidak hadir dan tidak merespon undangan silaturrahmi kami," terang mantan Wakil Ketua DPRD DKI itu.

"Kami sadar betul, bahwa Jakarta ini banyak warga pendatang dari luar daerah yang perlu ketenangan. Makanya, Jakarta harus guyub. Kalau kita sebagai tuan rumah saja sudah ribut, gimana Jakarta bisa guyub," sambungnya.

Haji Lulungpun mengaku bingung dengan sikap kubu Oding csyang terus menerus bermanuver dan menolak hasil Mubes.

"Apa motif dibalik manuver mereka, saya tidak tahu. Wallahua"lam..," ujar Haji Lulung.

Selanjutnya, Haji Lulung menyatakan, bahwa pihaknya juga tak akan bosan-bosan mengajak ormas-ormas Betawi untuk tetap guyub dan menjaga tali silaturrahmi.

"Saya mengajak abang dan mpok untuk terus membangun komunikasi, menjalankan silaturahmi untuk tetap guyub,” ucap Haji Lulung.

Hal ini, menurut Haji Lulung, sebagaimana arahan Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang meminta Bamus Betawi tetap guyub dan menjalin kemitraan yang baik dengan seluruh ormas di wilayah Ibu Kota. (Alf)

tag: #bamus-betawi  #haji-lulung  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...