JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan 17 Tahun Reformasi, sekitar seribu mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Muslim (HMI) melakukan unjuk rasa dengan menyerbu istana negara pada Rabu (20/5/2015). Mereka memulai aksinya dengan Long March dari depan Kantor RRI menuju Istana Presiden.
Sesampainya di halaman istana, organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia ini langsung menggelar orasi dengan beberapa tuntutan.
"Momentum bersejarah ini, kami (HMI) ingin mengultimatum pemerintah agar segera menghentikan kedzaliman kepada rakyat kecil," kata Ketua Umum PB HMI Arief Rosyid Hasan di halaman istana, Jakarta, Rabu (20/05/2015).
Arief mengingatkan, bahwa kedzaliman pemerintah tak akan pernah luput dari pantauan HMI.
"Tak ada sejengkalpun kebijakan Jokowi yang akan lolos dari pantauan kami. Jangan sekali-kali membohongi rakyat," tegas Arief.
Menurutnya, selama tujuh bulan memimpin, publik tidak merasakan adanya kebijakan pemerintah yang benar-benar memihak pada rakyat kecil.
"Oleh karenanya, kami ingin mengingatkan pemerintahan Jokowi-JK agar segera menghentikan kedzaliman terhadap rakyat kecil," ujar Arief.
Pemerintah juga diingatkan agar meningkatkan kepekaannya dan sensitif terhadap segala persoalan rakyat kecil.
"Kesulitan ekonomi yang melanda rakyat menengah kebawah harus segera diperbaiki. Presiden harus bertanggung jawab atas segala kesulitan yang menimpa rakyat," ungkapnya.
Ia menambahkan, Jokowi tampil dengan membawa harapan perubahan, namun selama tujuh bulan memimpin, tanda-tanda perubahan itu belum juga tampak.
"Justru, kami merasakan performa pemerintahan Jokowi-JK ini masih jauh dari harapan dan sangat mengecewakan," jelasnya. (iy)