Jakarta
Oleh Jihan Nadia pada hari Kamis, 31 Okt 2019 - 00:58:43 WIB
Bagikan Berita ini :

Ketua DPRD DKI Minta Anies Copot SKPD yang Tak Becus Susun Anggaran

tscom_news_photo_1572458323.jpg
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi geram dengan banyaknya usulan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang amburadul. Dia pun mengaku tak akan segan-segan mencoret rancangan APBD 2020 jika pejabat SKPDterkait tak mampu menjelaskan komponen anggaran dan urgensi kegiatan untuk masyarakat.

Hal ini disampaikan untuk menanggapi banyaknya anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang janggal.

“Pada saat itu kan saya bilang prioritas di Jakarta apa aja sih, jadi akan hal-hal kecil yang akan saya coret. Kayak masalah aibon lah, terus masalahinfluencer. Kalau SKPD-nya tidak mampu, ganti orangnya,” ujar Prasetio di Balai Kota, Rabu (30/10/2019).

Ia mengatakan, rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS)2020DKI sudah mencapai Rp 90 triliun.

“Ini tidak main-main, tahun 2020 dengan anggaran yang dikatakan kemarin itu masih Rp 90 sekian triliun. Apakah mampu anggaran itu. Pendapatannya dari mana,” kata Prasetio.

Prasetio juga meminta ketegasan Gubernur DKI Jakarta, Aniesagar anak buahnya menyusun anggaran yang masuk akal.

“Lebih tegaslah Pak Gubernur,” katanya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada anggota DPRD yang baru. Sebab lebih detail melihat anggaran-anggaran yang janggal.

“Dia (DPRD) detail semua dari komisi per komisi itu detail melihat itu, setiap malam sampai jam 23.00 WIB. Itu risikonya, yang penting anggaran APBD transparan. Terbuka kalau main-main coret,gitu aja udah,” ucapnya.

Sebelumnya, anggota DPRD Fraksi PSI William Aditya Saranamenemukan berbagai anggaran fantastis dalam rapat KUA-PPAS.

Awalnya, William dalam akun media sosialnya mengungkap anggaran Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat sebesar Rp 82 miliar untuk lem aibon dalam penyediaan alat tulis kantor.

“Kemarin saya temukan ada usulan belanja lem aibon senilai 82 miliar Rupiah di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat. Ini usulan dari mana? Kenapa lem aibon dan kenapa angkanya besar sekali? Saya minta Gubernur jelaskan, jangan buang badan ke anak buah!” tegas William , Rabu dalam keterangan tertulis.

Kemudian, PSI juga menemukan anggaran pengadaan ballpoint sebesar Rp 124 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur.

Selain itu, anggaran Rp 121 miliar juga ditemukan untuk pengadaan 7.313 unit komputer di Dinas Pendidikan.

Lalu, ada beberapa unitserverdanstoragedianggarkan senilai Rp 66 miliar oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik. (Alfl

tag: #dprd-dki  #prasetyoedi  #pemprov-dki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...