JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pasca-dikabulkannya gugatan sengketa kubu Aburizal atas SK Menkumham oleh PTUN terkait keabsahan kepengurusan partai Golkar belum memulihkan konflik di partai tersebut. Golkar masih tetap berpolemik.
Bahkan meskipun ada wacana islah, namun belum mau melepaskan egonya masing-masing. Kedua pihak tetap ngotot proses islah harus sesuai proses yang menguntungkan pihaknya saja.
Hal tersebut menjadi satu keprihatinan sendiri bagi masyarakat, dan khususnya kader Golkar sendiri. Salah satunya adalah anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Endang Srikarti Handayani.
"Harapan saya Golkar itu satu tidak ada Golkar dua. Perbedaan pendapat boleh-boleh saja dan ada yang namanya pengadilan dan sudah mengeluarkan dalam putusannya Munas Riau yang sah dan Riau itu kan mengakomodasi kedua-duanya, dua-duanya harusnya sadar, kedua-duanya harus bersikap seperti negarawan" kata Endang di Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta, Jumat (22/05/2015).
Endang juga mengingatkan agar semua kader partai Golkar lebih mengedepankan kebersamaan dan kekeluargaan agar menjadi partai yang solid dan kuat, sehingga tidak dipandang sebelah mata oleh yang lain.
"Kalau kita tidak bersatu pasti ada dampaknya, dimana akan ditertawakan tetangga dekat atau jauh dan mereka akan bertepuk tangan bila melihat Golkar tidak solid. Mudah-mudahan perbedaan pendapat ini akan cepat terselesaikan karena kita akan menghadapi pilkada," jelasnya. (iy)