JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol Leo Nababan berbeda pandangan soal upaya islah yang digagas kedua kubu dengan ketua umumnya Agung Laksono.
Agung Laksono sebelumnya menyatakan bahwa kata islah telah tercapai usai bertemu dengan Wakil Presiden sekaligus politikus senior Golkar Jusuf Kalla. Namun, Leo mengungkapkan belum ada kata sepakat untuk islah bahkan upaya damai sudah tertutup. (Baca: Agung Laksono Klaim Telah Ada Kesepakatan Islah)
"Kedua kubu tidak sepakat tentang siapa yang akan tanda tangan pada rekomendasi pencalonan dalam pilkada," ujar Leo Nababan kepada TeropongSenayan di jakarta, Selasa (26/5/2015).
Leo memaparkan, dalam pertemuan yang dimediasi Wakil Presiden Jusuf Kalla baik kubu Agung Laksnono maupun kubu ARB dibahas empat butir yang harus disepakati kedua kubu. Kedua kubu sepakat atas tiga poin pertama, yaitu menyelamatkan Partai Golkar, menyelamatkan Pilkada dan kriteria calon yang akan diusung ikut Pilkada.
"Nah, begitu sampai pada poin kewenangan tanda tangan, kedua kubu pada pendirian masing-masing," terang dia. (Baca: Islah Dua Kubu Golkar Paling Lambat Ditandatangani Hari Minggu)
Leo mengklaim, kubu Agung Laksono sebagai pihak yang sah dan berwenang menandatangani rekomendasi pencalonan dalam Pilkada. "Karena kami yang disahkan Menkumham," pungkas Leo.(yn)