Opini
Oleh Sahlan Ake pada hari Kamis, 28 Mei 2015 - 18:27:31 WIB
Bagikan Berita ini :

Budaya Instan dan Kepalsuan

92tscom-kongkowmalam-sys.jpg
Kolom Kongkow Malam Bareng Sys NS (Sumber foto : Ilustrasi/TeropongSenayan)

Tentu bukan gara-gara lagu 'Alamat Palsu' jika kemudian banyak kepalsuan terjadi di tanah air tercinta. Baik itu beras palsu atau beras plastik maupun kini yang mulai hiruk pikuk yaitu tentang ijazah palsu.

Lebih merisaukan ijazah palsu ternyata ada pula yang digunakan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) agar bisa naik pangkat. Tak hanya merisaukan, namun hal ini juga tidak mudah dalam organisasi birokrat.

Harus diakui ada PNS yang berprestasi namun tidak cukup memiliki ijazah yang memadai. Namun, tidak sedikit yang mengantongi ijazah resmi hanya saja kinerja dan prestasinya tak bisa dibanggakan.

Meski demikian, bukan berarti kita setuju PNS berijazah palsu. Sebab, jika itu dilakukan maka yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran atau tindakan tercela. Tak berlebihan jika dikenakan sangsi berat.

Menurut saya maraknya ijazah palsu ada kaitannya dengan budaya instan dalam masyarakat. Semua ingin mendapatkan dengan cara cepat atau sesingkat-singkatnya. Padahal semua upaya harus dan ada proses atau tahapan yang dilalui.

Inilah akibatnya. Masyarakat berpikir mengapa harus sekolah susah payah jika ada ijazah palsu? Untuk itulah diperlukan penegakkan hukum yang tegas. Tanpa ketegasan menindak para pelakunya maka 'kepalsuan' ini terus berulang.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #kongkow malam  #bareng  #sys ns  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Hutang Kereta Cepat: Warisan Jokowi yang Menguras Kantong Anak Cucu

Oleh Didi Irawadi Syamsuddin, S.H., LL.M. Lawyer, Writer, Politician
pada hari Kamis, 16 Okt 2025
Indonesia akhirnya punya kereta cepat. Tapi sayangnya, yang cepat bukan cuma lajunya — juga pembengkakan biayanya, utangnya, dan klaim keberhasilannya. Dari proyek yang dijanjikan tanpa beban ...
Opini

Menjaga Keberadaban Media di Era Kebebasan: Suara Santri untuk Negeri

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dalam beberapa hari terakhir, publik digemparkan oleh tayangan Xpose Uncensored di salah satu stasiun televisi nasional, Trans7. Tayangan tersebut menyinggung santri dan ...