Meski kini berada dalam satu komplek, bukan berarti Presiden dan Wakil Presiden selalu 'sehati'. Masih saja terjadi perbedaan antara Presiden Jokowi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Bahkan beberapa perbedaan itu benar-benar simpang siur.
Paling nyata dan masih menjadi ingatan sekaligus pembicaraan masyarakat adalah tentang PSSI. Presiden Jokowi setuju pembekuan PSSI sesuai SK Menpora. Sebaliknya Wapres JK menentang karena telah meresahkan masyarakat.
Usai diperintahkan Wapres JK agar SK pembekuan PSSI dicabut, Menpora Imam Nahrawi memilih menghadap Presiden Jokowi. Hasilnya, Menpora tetap kekeuh pada keputusannya tetap membekukan dan melarang aktvitas PSSI.
Sebelumnya antara Presiden Jokowi dengan Wapres JK juga terjadi berbeda pandangan tentang berbagai hal. Sebut saja antara lain mengenai penahanan penyidik KPK Novel Baswedan oleh Bareskrim Mabes Polri.
Bisik-bisik beberapa kalangan merisaukan simpang siur antara Presiden dengan Wakil Presiden. Mereka menilai bukan saja memberikan pelajaran yang tidak baik kepada masyarakat, namun juga risau karena bisa mengacau proses kenegaraan.
Bagaimana tidak. Bisa dibayangkan jika perbedaan atau simpang siur ini menyangkut keputusan tentang perang. Satu setuju perang, satunya lagi tidak setuju. Bisa dibayangkan kemungkinan kisruhnya masyarakat jika hal ini terjadi.
Pak Jokowi, Pak JK. Janganlah beri kami contoh yang kurang baik.(*)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #kongkow malam #bareng #sys ns