Zoom
Oleh Rihad pada hari Sabtu, 02 Jan 2021 - 14:18:02 WIB
Bagikan Berita ini :

Prediksi Ekonomi Indonesia Tahun 2021: Tumbuh Positif dengan Syarat

tscom_news_photo_1609571759.png
Suasana pasar (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Masih menjadi teka-teki, kondisi ekonomi 2021 akan seperti apa. Sebagian besar optimis Indonesia akan tumbuh lagi, tapi syaratnya juga berat, yakni pandemi bisa diakhiri. Inilah beberapa prakiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021.

LIPI

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional akan bergerak menuju perbaikan di tahun 2021. Namun perbaikan perekonomian ini bergantung pada kecepatan pemerintah dalam melakukan program vaksinasi secara nasional.

"Kami memiliki keyakinan bahwa pergerakan perekonomian nasional yang sangat tergantung pada vaksin yang ada dan ini perlu jadi perhatian pemerintah," kata Kepala Puslit Ekonomi, LIPI, Agus Eko Nugroho pada Kamis 17 Desember 2020.

Agus menuturkan, keberadaan vaksin dan program vaksinasi nasional akan mendorong ekspektasi sektor konsumsi. Dia pun membuat beberapa simulasi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2021.

Bila tahun depan berjalan tanpa vaksin, maka PDB akan tumbuh di kisaran 1,57 persen sampai 2,07 persen. Bila vaksinasi telah dilakukan sebanyak 30 persen maka pertumbuhan ekonomi akan tumbuh di kisaran 2,99 persen sampai 3,49 persen.

Bila proses vaksinasi telah mencapai 50 persen pada 2021, maka pertumbuhan PDB diprediksi tumbuh 3,21 persen sampai 3,7 persen. Sedangkan bila proses vaksinasi telah dilakukan 80 persen, maka PDB akan tumbuh di kisaran 3,53 persen sampai 4,09 persen.

INDEF

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memproyeksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 3 persen pada tahun 2021. Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad mengatakan, pandemi Covid-19 masih menghantui kelas menengah untuk melakukan konsumsi.

"Dengan segala perkembangan global maupun domestik, kita perkirakan perhitungan di 2020 ini -1,35 persen, dan tahun 2021 itu 3 persen," ujar Tauhid dalam Webinar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021, pada Senin 23 November 2020.

Lanjut Tauhid, laju kredit perbankan diprediksi hanya mencapai 5 hingga 6 persen dari prediksi normal 9 hingga 11 persen dikarenakan permintaan yang belum normal.

Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Ajib Hamdani menilai, target pertumbuhan ekonomi akan sulit dicapai bila pemerintah tidak menerapkan kebijakan yang konsisten serta belum bisa mengatasi persoalan kesehatan, yang menjadi faktor utama pandemi Covid-19.

"Target 4%-5% pertumbuhan ekonomi hanya bisa tercapai ketika daya beli masyarakat bisa diperbaiki dan likuiditas mengalir di masyarakat," jelas Ajib.

Sementara, Ajib menilai, target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan di 2021 akan sulit tercapai melihat kebijakan-kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam kurun waktu sebulan terakhir.

Bank Dunia

World Bank (Bank Dunia) memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2021 tumbuh positif 4,4 persen. “Proyeksi kami untuk 2020 sudah diestimasikan ada sedikit resesi, tapi ada perubahan pada 2021 yaitu tumbuh 4,4 persen untuk PDB riil dan 5,5 persen untuk government budget balance,” kata Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Ralph Van Doorn.

Meski demikian, Bank Dunia mencatatkan ekonomi Indonesia 2021 akan membaik dan perlahan menguat pada 2022. Hal ini didasarkan pada pembukaan ekonomi tahun depan yang diikuti pembukaan lebih lanjut serta dilonggarkannya aturan pembatasan sosial sepanjang 2022.

Bank Indonesia

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memperkirakan ekonomi Indonesia akan membaik. "Kinerja perekonomian global terus menunjukkan perbaikan, dan diprakirakan akan meningkat lebih tinggi pada 2021," kata Perry di Jakarta, pada Kamis 17 Desember 2020.

Perbaikan ekonomi dunia ini dipicu peningkatan mobilitas yang terjadi di berbagai negara. Selain itu, dampak stimulus kebijakan yang berlanjut juga ikut berkontribusi. Terutama stimulus yang ada di Amerika Serikat (AS) dan China.

Perkembangan sejumlah indikator dini pada bulan November 2020 mengkonfirmasi perbaikan ekonomi global yang terus berlangsung. Antara lain kenaikan Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur dan jasa berlanjut di AS dan Tiongkok.

Keyakinan konsumen dan bisnis terus membaik di AS, Tiongkok, dan kawasan Eropa. Tingkat pengangguran juga mulai menurun di banyak negara. Dari perkembangan tersebut, perbaikan ekonomi global diperkirakan terus berlanjut dengan tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun 2021.

"Perbaikan ekonomi global diperkirakan terus berlanjut dengan tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun 2021, setelah terkontraksi 3,8 persen pada tahun 2020," kata Perry.

,

tag: #ekonomi-indonesia  #bank-indonesia  #indef  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Zoom Lainnya
Zoom

Mengapa Jual Beli Jabatan Merupakan Modus Korupsi yang Populer?

Oleh Wiranto
pada hari Kamis, 06 Jan 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap Walikota Bekasi Rahmat Effendi, pada Rabu (5/1/2022). KPK mengamankan 12 orang termasuk Wali Kota Bekasi Rahmat ...
Zoom

Anies dan Ridwan Kamil Akan Digugat Apindo, Ini Alasannya

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini sedang berhadap-hadapan dengan pengusaha. Anies vs pengusaha ini terkait dengan keputusan Anies yang mengubah kenaikan UMP dari ...