Opini
Oleh Nuim Khaiyath, Wartawan Senior Tinggal di Australia pada hari Kamis, 11 Mar 2021 - 12:37:32 WIB
Bagikan Berita ini :

Rontoknya Dua Menteri Senior Australia Gegara Kasus Pemerkosaan

tscom_news_photo_1615441052.jpg
Menhan Australia Linda Reynolds (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Menteri Pertahanan Australia, Nyonya Linda Reynolds, cuti sakit untuk jangka waktu yang cukup lama sesudah ucapannya tentang suatu kasus pemerkosaan dianggap tidak pantas, sementara Jaksa Agung Christian Porter merasa perlu cuti sakit gegara dituding pernah memerkosa kawannya dalam tim perdebatan di tahun 1988.

Sebagaimana diuraikan dalam tulisan berjudul “Ketika Kepala Polisi Memperingatkan Kepala Pemerintahan” (Teropong Senayan 25-02-21), di kantor Menteri Pertahanan Linda Reynolds dalam tahun 2019 sempat terjadi pemerkosaan terhadap salah seorang anggota staf menteri oleh seorang anggota staf menteri lainnya.

Ketika korban pemerkosaan itu, Brittany Higgins, mengungkapkan pengalaman pahitnya itu kepada media, Menteri Pertahanan Linda Reynolds mengumpat mantan anggota stafnya itu sebagai “sapi betina pendusta”. Dalam bahasa Inggris menuding seorang perempuan sebagai “a cow/sapi betina” dimaksudkan untuk melukiskan perempuan itu bukan saja gendut melainkan juga buruk rupa (meski korban pemerkosaan Brittany Higgins tidak gemuk dan tidak pula buruk rupa).

Cercaan “sapi betina pendusta” itu kemudian bocor ke masyarakat dan Menteri Pertahanan Linda Reynolds sempat menghaturkan pernyataan penyesalannya karena telah menggunakan cercaan yang tidak pantas itu, diiringi titisan air mata dalam sidang Senat Australia.

Tidak lama kemudian atas nasihat dokter ahli jantungnya sang menteri pertahanan menjalani cuti sakit yang diperpanjang sampai bulan April mendatang.

Lain lagi cerita tentang Jaksa Agung Christian Porter, salah seorang “tokoh” dalam kabinet Australia pimpinan Perdana Menteri Scott Morrison. Di tengah-tengah hiruk pikuk kasus pemerkosaan di kantor menteri pertahanan itu, beredar sas-sus bahwa ada seorang menteri senior dalam Kabinet PM Morrison yang pernah melakukan pemerkosaan ketika ia masih di SMA – tahun 1988 – dan sebelum terjun ke dunia politik.

Nama yang dituding itu tidak diungkapkan, meski banyak yang sudah bisa menduga siapa gerangan yang dimaksudkan. Akhirnya terungkap juga – sang Jaksa Agung Christian Porter!

Tuntutan-tuntutan pun bermunculan laksana kebakaran belukar di Australia di kala musim panas, agar Jaksa Agung Christian Porter mengundurkan diri atau bebas-tugas sementara selama kasus ini diusut kepolisian. Keadaan menjadi lebih emosional dan tentu saja pelik karena yang menudingnya telah melakukan pemerkosaan bunuh diri beberapa waktu yang lalu.

Ketika sinyaliran kejadian itu berlaku, sang korban baru berusia 16 tahun sementara yang dituding sebagai pelakunya ( Jaksa Agung Christian Porter) baru berusia 17 tahun.

Awalnya Jaksa Agung Australia itu,setelah membantah dengan sengit pernah melakukan pemerkosaan, menambahkan bahwa kalau setiap tudingan seperti itu berakibat pengunduran diri maka bisa-bisa kabinet jadi ompong, karena begitu banyaknya “tertuding sebagai pelaku pemerkosaan – tanpa bukti yang nyata atau kuat – harus mengundurkan diri.”

Karena keriuhrendahan tentang tudingan ini tidak juga mereda, akhirnya Jaksa Agung Christian Porter minta izin kepada Perdana Menteri untuk cuti sakit (tekanan mental). Pihak kepolisian mengaku tidak punya bukti-bukti cukup untuk meneruskan penyelidikan terhadap kasus yang terjadi 33 tahun silam itu.

Yang berkewenangan mendalami kasus bunuh diri itu adalah “coroner” alias petugas pemeriksa sebab musabab kematian yang tidak jelas ujung pangkalnya. Mungkin saja sang petugas dalam pemeriksaannya kemudian menyimpulkan bahwa bunuh diri itu diakibatkan tekanan jiwa yang diderita korban akibat pemerkosaan. Tapi kemudian bagaimana membuktikan pelaku tertentu dari pemerkosaan itu. Saksi utamanya sudah menghilangkan nyawanya sendiri.

Bagaimana pun tidak pasti apakah ini akan terjadi.

Yang pasti kedua menteri yang kini “cuti sakit” itu punya kedudukan penting dalam kabinet dan dua-duanya adalah anggota dari “Komite Nasional Bidang Keamanan” yang terdiri dari sejumlah terbatas menteri terkait bidang keamanan.

Akan halnya Menteri Pertahanan Linda Reynolds adalah seorang Senator dari dapil Australia Barat yang dikatakan lancar berbahasa Indonesia karena pernah tinggal di Indonesia ketika ayahnya ditempatkan di Indonesia oleh majikannya.

Sebelum terpilih sebagai senator, Linda Reynolds pernah memiliki karir yang cemerlang dalam ketentaraan Australia. Dalam tahun 1984 Linda Reynolds diterima sebagai anggota Pasukan Cadangan Australia dan karena kegigihan dan ketrampilannya ia akhirnya mencapai pangkat Brigadir Jenderal, dan sempat menjadi antara lain, instruktur pada Lembaga Pendidikan Staf/Perwira dan Komando Angkatan Darat Australia. Dan ia juga pernah menjabat sebagai komandan Batalion Ke-5 Pendukung Tugas Tempur, dan Direktur Program Reformasi Strategis Angkatan Darat.

Dan dia kini “terbaring” dalam keadaan cuti sakit sangat boleh jadi gegara ucapan yang terlanjur tersembur dari mulutnya. Sungguh “mulut kamu harimau kamu”. Wallahu a’lam

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #australia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Tidak Ada Kerugian Negara Dalam Pemberian Izin Impor Gula 2015: Ilusi Kejagung

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Senin, 04 Nov 2024
Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Tom Lembong telah menyalahgunakan wewenang atas pemberian izin impor Gula Kristal Mentah tahun 2015 kepada perusahaan swasta PT AP, sehingga merugikan keuangan ...
Opini

Paradoksnya Paradoks

Ketika Prabowo Subianto berbicara tentang pentingnya pemerintahan yang bersih dan tegaknya keadilan di Indonesia, semangatnya tampak membara. Gema suaranya seolah beresonansi dengan berbagai tokoh ...