Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Selasa, 09 Jun 2015 - 14:38:18 WIB
Bagikan Berita ini :

Demi Urai Macet Jakarta, Ahok Ngotot Bangun Enam Ruas Tol

47enamruastol.jpg
Enam Ruas Tol (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Meski kebijakannya ditolak banyak pihak, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan tetap membangun enam ruas tol dalam kota.

Bahkan, Ahok mengaku tidak takut dengan berbagai pro-kontra yang berseliweran terkait kebijakannya tersebut.

"Saya masa bodoh saja, yang penting enam ruas tol dalam kota itu nanti ada jalur TransJakartanya," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (9/6/2015).

Ahok mengatakan, mulai 2016, PT Jakarta Tollroad Development (JTD) sudah akan memulai pembangunan infrastruktur Koridor I tol dalam kota, yakni jalur Semanan-Sunter.

"Saya ingat pepatah orang Tiongkok yang bilang, ‘Sebelum bunyi empat paku di atas peti mati, kamu tidak bisa menilai orang baik atau buruk.’ Nanti kamu baru tahu (manfaat) yang saya kerjakan," katanya.

Ia juga melanjutkan, "Sekarang kamu boleh saja caci maki saya, tetapi yang penting (prinsip) saya sekarang sedang mengurai kemacetan jakarta.”

Untuk diketahui, Ahok sempat menolak secara keras pembangunan enam ruas jalan tol ketika masih berkampanye sebagai calon wakil Gubernur DKI berpasangan dengan Joko Widodo. Namun pada awal 2013, akhirnya menyetujui dengan tiga persyaratan. Yaitu, memfasilitasi dan mengintegrasikan TransJakarta dalam jalurnya, lulus analisis dampak lingkungan (amdal) dan analisa dampak lalu lintas, serta adanya manajemen dan pengendalian lalu lintas di gerbang keluar masuk tol. (mnx)

tag: #Jakarta  #enam ruas tol  #Ahok  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...