JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menduga, sikap sebagian warga Jakarta yang memilih tinggal di permukiman kumuh dari pada rusunawa, akibat provokasi pengembang kelas PKL.
"Istilahnya Pak Jokowi, itu ada oknum pengembang kelas PKL. Dia yang punya tempat, terus dijual atau dia sewain," kata Ahok di Rusunawa, Kampung Bandan, Jakarta, Rabu (10/06/2015).
Awalnya, Ahok mengaku heran dengan sikap sebagian warganya yang tidak bersedia direlokasi ke tempat yang jelas lebih layak dari pada di permukiman kumuh.
"Padahal, rusunawa yang kita siapkan memiliki fasilitas penunjang yang nyaman dan lebih layak huni," katanya.
Ahok menjelaskan, pengembang kelas PKL memiliki banyak dana yang memungkinkan mereka bisa mengggerakkan massa saat pemerintah akan melakukan penertiban.
Ahok juga menduga, dukungan yang datang seringkali berasal dari oknum-oknum anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ataupun politisi.
"Dia ada duit, ada pemasukan lumayan. Bisa buat bayar oknum LSM. Terus ada juga orang parpol yang berpikir orang-orang ini lumayan suaranya bisa buat maju jadi DPRD," cetus Ahok.(ss)