Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Rabu, 10 Jun 2015 - 12:59:47 WIB
Bagikan Berita ini :

Penolakan Warga Pindah Ke Rusun Akibat Provokasi Oknum LSM

21ahok 1.jpg
Ahok (Sumber foto : Eko Hilman)
Teropong Juga:

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menduga, sikap sebagian warga Jakarta yang memilih tinggal di permukiman kumuh dari pada rusunawa, akibat provokasi pengembang kelas PKL.

"Istilahnya Pak Jokowi, itu ada oknum pengembang kelas PKL. Dia yang punya tempat, terus dijual atau dia sewain," kata Ahok di Rusunawa, Kampung Bandan, Jakarta, Rabu (10/06/2015).

Awalnya, Ahok mengaku heran dengan sikap sebagian warganya yang tidak bersedia direlokasi ke tempat yang jelas lebih layak dari pada di permukiman kumuh.

"Padahal, rusunawa yang kita siapkan memiliki fasilitas penunjang yang nyaman dan lebih layak huni," katanya.

Ahok menjelaskan, pengembang kelas PKL memiliki banyak dana yang memungkinkan mereka bisa mengggerakkan massa saat pemerintah akan melakukan penertiban.

Ahok juga menduga, dukungan yang datang seringkali berasal dari oknum-oknum anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ataupun politisi.

"Dia ada duit, ada pemasukan lumayan. Bisa buat bayar oknum LSM. Terus ada juga orang parpol yang berpikir orang-orang ini lumayan suaranya bisa buat maju jadi DPRD," cetus Ahok.(ss)

tag: #oknum LSM  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...