Berita
Oleh Bachtiar pada hari Minggu, 12 Sep 2021 - 11:11:07 WIB
Bagikan Berita ini :

Aleg Demokrat: Perpanjangan Jabatan Presiden Hanya Mengembalikan Bangsa dan Negara ke Ruang Gelap Penuh Luka dan Trauma

tscom_news_photo_1631419867.jpeg
Anwar Hafid Politikus Demokrat (Sumber foto : Istimewa)


JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi II DPR RI, Anwar Hafid mengungkapkan, wacana amandemen konstitusi sedari awal semangatnya dalam kerangka melakukan perubahan pada hal-hal yang sifatnya terbatas. Mestinya, spirit inilah yang jadi komitmen semua kekuatan politik yang ada di parlemen.

"Pokok perubahan amandemen UUD oleh MPR secara esensial adalah perubahan terbatas, bukan pada hal-hal yang esensial. Begitu penjelasan sejumlah penggagas amandemen terbatas," terang Politikus Demokrat itu kepada wartawan, Minggu (12/09/2021).

Anwar pun mengingatkan, jika perubahan tersebut tidak terkait pada hal-hal krusial seperti masa jabatan presiden, mengubah haluan negara apalagi Pancasila maka masih menjadi wajar.

"Jika perubahan lebih pada penataan kelembagaan DPD RI maupun terkait lembaga kehakiman yang tidak menyangkut hal-hal fundamental tentu usulan amandemen ini masih terbuka, apalagi terkait pada optimalisasi peran negara dan Pancasila di tengah masyarakat," tandasnya.

Lebih lanjut, Anwar kembali mengingatkan, jika wacana tersebut di ekstrapolasi atas nama kepentingan bangsa dan negara yang sebenarnya terselubung hasrat kepentingan kekuasaan pragmatis, maka hal itu bertentangan dengan kepentingan publik.

"Jelas wacana perpanjangan masa jabatan Presiden bertolak belakang dengan spirit reformasi. Wacana itu hanya mengembalikan bangsa dan negara ini ke ruang gelap yang pernah kita alami sebelumnya (orde baru) penuh luka, trauma dan ketakutan. Era sudah berubah dan mestinya kita belajar dari pengalaman sejarah," tegasnya.

tag: #amandemen-uud-45  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement