JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiagakan 480 pompa permanen (stasioner) dan 327 pompa portabel (mobile) di 180 lokasi. Kegiatan ini untuk mengantisipasi banjir terutama pada puncak musim hujan.
"Lokasi pompa kita itu ada di 180 titik termasuk yang ada di waduk, di pinggir-pinggir kali itu jumlahnya ada 480 unit pompa "stasioner"," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faisal, Kamis (23/9).
Yusmada menjelaskan, sejumlah upaya dilakukan untuk memitigasi banjir di Ibu Kota, termasuk memastikan seluruh pompa air tersebut berfungsi dengan baik.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga tengah membangun sumur resapan dengan target 40 ribu titik sampai akhir tahun. Saat ini, pembangunan sumur resapan baru terealisasi di 22 ribu titik.
Adapun mitigasi banjir dilakukan, seiring dengan puncak musim hujan di Jakarta yang diperkirakan terjadi pada awal 2022 mendatang, berdasarkan prediksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
BPBD pun juga melakukan serangkaian upaya preventif untuk menghadapi cuaca ekstrim, yakni dengan cara sosialisasi, membagikan buku panduan bencana kepada masyarakat, koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pelaksana BPDB DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto menegaskan pihaknya akan menggelar apel kesiapsiagaan pada pertengahan Oktober mendatang untuk mematangkan langkah antisipasi cuaca ekstrim.
"Kita berupaya semaksimal mungkin untuk tidak terjadi korban, mengurangi korban, dan kita mempercepat "recovery", misalnya ada air genangan, kita cepat mengeringkan," kata Sabdo.