DaiParlemen
Oleh Tb. Soenmandjaja (Ketua Fraksi PKS MPR RI, Anggota Komisi III DPR RI dan Anggota Baleg DPR RI) pada hari Kamis, 18 Jun 2015 - 09:16:57 WIB
Bagikan Berita ini :

Karunia Ramadhan

41TbSoemandjaja.jpg
TB Soemandjaja, Anggota Fraksi PKS DPR RI (Sumber foto : Istimewa)

(TEROPONGSENAYAN)-Hari ini dan hari-hari sesudahnya, selama satu bulan penuh, kita akan menjalani ibadah shaum atau berpuasa Ramadhan. Kewajiban yang telah berusia hampir seusia umat manusia itu sendiri dan ditegaskan kembali oleh Alloh swt lewat firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 183: Wahai orang-orang yang beriman. Telah diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana (kewajiban) orang-orang sebelum kamu. Agar kamu bertaqwa.

Ramadhan adalah karunia yang tak terhingga dari Alloh swt. Dari 12 (dua belas) bulan yang diciptakan Alloh swt, hanya satu bulan yang secara khusus diberikan sebagai ladang amal tak terbatas dan balasan tak terhingga. Itulah karunia Ramadhan.

Tidaklah heran bila Rasulullah saw sampai menyatakan andaikan semua orang tahu akan rahasia keistimewaan Ramadhan, tentulah mereka berharap semua bulan adalah Ramadhan.

Oleh karenanya, amatlah keliru bila orang menganggap Ramadhan adalah bulan siksaan, berpayah-payah, berletih dan berlapar dahaga. Semua itu, sejatinya adalah wasilah atau sarana dalam mendapatkan karunia dan kebahagiaan hakiki kelak ketika kita semua kembali kepada Alloh swt. Sebagai wasilah, maka Ramadhan butuh kesungguhan dan kesabaran dari para pelakunya.

Inilah mengapa tidak semua orang dipanggil atau diseru oleh Alloh swt karena Ramadhan hanya diberikan dan dirasakan sebagai sebuah karunia oleh orang-orang yang beriman. Seruan wahai orang-orang yang beriman memberi makna bahwa seruan itu tidak akan mendapatkan tempat di hati atau dirasakan sebagai karunia kecuali oleh orang-orang yang mengimani Alloh swt sebagai Rabb dan Muhammad saw sebagai nabi dan rasul-Nya.

Karunia Ramadhan menjanjikan pahala atau jazaa (balasan) yang luar biasa. Sepuluh hari pertama dijanjikan keberkahan, sepuluh hari kedua dijanjikan ampunan atas dosa-dosa, dan sepuluh hari terakhir dijanjikan terbebasnya dari api neraka. Belum lagi janji Alloh swt dalam sebuah hadis Qudsi: “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”. Bila amalan puasa adalah hak Alloh swt, maka cukuplah Alloh saja yang membalasnya dan balasan terbaik adalah surga-Nya.

Semoga kita semua termasuk hamba-hamba-Nya yang beriman dan menyambut seruan Alloh swt dalam beribadah selama Ramadhan ini sebagai karunia dan nikmat sehingga hanya kegembiraan saja yang menyertai ibadah-ibadah kita di bulan suci ini. Allohu’alam bisshowab.(*/ris)

tag: #ramadhan  #puasa  #1436 h  #tb soemandjaja  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
DaiParlemen Lainnya
DaiParlemen

Idul Fitri dan Cinta Kasih Semesta

Oleh Maman Imanulhaq (Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKB)
pada hari Jumat, 17 Jul 2015
(TEROPONGSENAYAN) - Idul Fitri menebarkan pesan sosial yang kental bagi umat Islam, juga bagi umat manusia secara keseluruhan. Dalam momen Idul Fitri, umat Islam saling bersilaturahmi dan saling ...
DaiParlemen

Pergeseran Makna Mudik

(TEROPONGSENAYAN) - Setiap Hari Raya Idul Fitri tiba, sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan tradisi mudik. Di dalam mudik, seseorang mencoba meluangkan waktu beberapa saat untuk kembali ke ...