DaiParlemen
Oleh Achmad Fauzan Harun SH, M.Kom (Anggota DPR F-PPP) pada hari Senin, 29 Jun 2015 - 11:09:07 WIB
Bagikan Berita ini :

Puasa Membentuk Karakter Berkualitas (Taqwa) (2)

39Taqwa.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

Ketiga: Disiplin Moral

Puasa menjadi dasar disiplin moral, karena puasa menjadi tempat latihan manusia,dan tempat diajarkannya ahlak yang tinggi. Yaitu ajaran supaya manusia siapmenghadapi penderitaan yang amat berat, cobaan yang besar, pantang menyerahkepada sesuatu yang terlarang baginya oleh Allah. Ajaran itu diulang tiap-tiap hariselama satu bulan lamanya dan sebagaiman latihan jasmani dapat memperkuat tubuhmanusia, demikian pula melatih ahlak dengan dengan puasa, yaitu menjauhkan diridari segala sesuatu yang terlarang, akan memperkuat moral bagi hidupnya.Pengertian bahwa segala sesuatu yang terlarang harus disingkiri, dan segala sesuatuyang buruk harus dibenci, ini hanya dapat diperkembangkan melalui puasa.

Dengan jalan puasa dapat dicapai pula aspek lain bagi perkembangan ahlak manusia, yaitumenaklukan hawa nafsu jasmaniahnya. Manusia mengatur waktu makan berselang-seling, dan ini memang aturan hidup yang baik; tetapi puasa selama sebulanmengajarkan kepada orang berpuasa ajaran yang tinggi. Yaitu ia bukan lagi manjadi budak nafsu makan dan nafsu jasmaninya, melainkan menjadi majikannya, karena iadapat mengubah haluan hidupnya sesuai kemauannya. Manusia yang dapatmenguasai nafsunya, yaitu mengendalikan nafsu itu sesuai keinginannya, bahkankekuatan bathinnya bagitu kuat sehingga ia dapat memerintah nafsunya, ia adalahmanusia yang telah mencapai derajat ahlak paling tinggi.

Kempat: Nilai Sosial

Sebagaimana diuraikan dalam al-Qur’an, puasa selain mempunyai nilai-nilai moraldan rohani, mempunyai pula nilai sosial yang efektif dari pada nilai sosialsembahyang. Pada waktu sembahyang semua penduduk disekeliling mesjid, baik kaya maupun miskin, besar mupun kecil shalat berjama’ah lima kali dalam sehari dimesjid dalam kedudukan yang sama. Dengan demikian, pergaulan masyarakat yang sehat dapat dicapai melalui shalat.
Tetapi dengan tibanya bulan Ramadhan, maka gerakan massa menuju persamaan derajat bukan saja terbatas disekeliling mesjid ataudi seluruh negeri, melainkan mencakup seluruh kaum muslimin di dunia. Mungkinorang kaya dan orang miskin berdiri bahu-membahu di mesjid, tetapi di rumah,mereka hidup dalam lingkungan keluarga yang jauh berbeda. Si kaya duduk menghadap meja yang penuh makanan enak. Dengan makanan yang lezat ini merekadapat mengisi perut empat bahkan enam kali sehari, tetapi si miskin tak kecukupanuntuk makan dua kali sehari. Bagi si miskin kerap kali merasakan lapar berhari-hari,sedangkan perasaan semacam ini tak pernah dirasai oleh si kaya. Lalu bagaima naagar si kaya ikut merasakan rasanya orang miskin yang lapar dan menaruh simpatikepadanya?.

Jadi dalam rumah tangga terdapat perbedaan sosial yang besar antaradua golongan masyarakat, dan rintangan ini hanya dapat disingkirkan denganmembuat orang kaya ikut merasakan rasanya orang lapar seperti saudara-saudaranyayang miskin melalui puasa.

Dalam bulan Ramadhan para musafir rohani (orang berpuasa) diperintahkan untuk merasakan nasib orang miskin ---yang kadangkalatidak makan dalam sehari penuh--- dan pengalaman semacam itu mereka harusmerasakan terus-menerus, bukan satu atau dua hari saja, melainkan satu bulan penuh.

Dengan demikian, orang kaya dan orang miskin di seluruh dunia Islam, menjadi sama kedudukan mereka, yaitu hanya diperbolehkan makan dua kali sehari (buka dansahur), dan walaupun makanan si kaya jauh berlebihan dengan makanan si miskin,tetapi si kaya telah dipaksa untuk mengurangi menunya dan dipaksa makan yanglebih sederhana, sehingga si kaya semakin dekat dengan saudara-saudaranya yangmiskin. Sudah tentu laku-laku semacam itu akan menimbulkan rasa simpati danempati terhadap kaum miskin; oleh sebab itu khusus dalam bulan Ramadhan orangdiperintahkan banyak mengeluarkan sedekah terutama sedekah fitrah, guna menolong kaum miskin.(*)

tag: #puasa  #ramadhan  #taqwa  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
DaiParlemen Lainnya
DaiParlemen

Idul Fitri dan Cinta Kasih Semesta

Oleh Maman Imanulhaq (Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKB)
pada hari Jumat, 17 Jul 2015
(TEROPONGSENAYAN) - Idul Fitri menebarkan pesan sosial yang kental bagi umat Islam, juga bagi umat manusia secara keseluruhan. Dalam momen Idul Fitri, umat Islam saling bersilaturahmi dan saling ...
DaiParlemen

Pergeseran Makna Mudik

(TEROPONGSENAYAN) - Setiap Hari Raya Idul Fitri tiba, sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan tradisi mudik. Di dalam mudik, seseorang mencoba meluangkan waktu beberapa saat untuk kembali ke ...