(TEROPONGSENAYAN) - Dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, ada tiga aspek yang fundamental, yaitu pendekatan diri kepada Allah, penyucian diri, dan membangun kesalehan sosial.
Ibadah Puasa akan membentuk jiwa seseorang untuk semakin dekat dengan Allah SWT. Dengan melatih jiwa untuk banyak bersabar, mampu mengekang hawa nafsu, bertawakal, berdzikir kepada Allah selama puasa hingga jiwa menjadi lembut dan bercahaya.
Selain itu mendidik diri kita Saleh secara Sosial, karena ibadah puasa juga bisa mengajarkan solidaritas, kejujuran, toleransi, maupun welas asih kepada sesama. Mukmin yang mempunyai empati tinggi terhadap sesama seperti ini pasti hatinya lembut, mudah tersentuh. Diawali dengan hati yang seperti itulah, hidayah dan petunjuk Allah SWT akan mudah masuk.
Rasulullah juga menyatakan “Tidaklah beriman seseorang dari kalian hingga dia menginginkan kebaikan bagi saudaranya sebagaimana dia menginginkan kebaikan bagi dirinya sendiri.” (HR Muslim).
Dalam Alquran juga banyak ditekankan implementasi keimanan dalam bentuk kesalehan sosial. Sebagaimana termaktub dalam surah al-Hajj ayat 77, yakni “Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah kalian, sujudlah kalian, sembahlah Tuhan kalian, dan berbuatlah kebajikan supaya kalian mendapat kemenangan.”
Firman Allah diatas adalah satu dari ratusan ayat lainnya yang menjabarkan arti kebajikan seorang mukmin. Seorang mukmin di samping wajib menyempurnakan ibadah pribadinya kepada Tuhan, seperti shalat, puasa, haji, dan lainnya, juga wajib berperan aktif dan berkontribusi dalam terselenggaranya kehidupan sosial yang aman dan sejahtera.(*)