(TEROPONGSENAYAN) - Marilah kita mendamaikan apa yang tak bisa didamaikan. Marilah kita mendamaikan akal dan karakter kita. Marilah kita menyatukan apa yang selama ini terpisah. Marilah menyatukan akal dan hati kita.
Menyatukan jiwa, raga dan pikiran. Menyatukan agama dan ilmu pengetahuan. Menyatukan bangsa dan kebudayaan. Para seniman berkiprah lah. Satukan bangsa kita dengan budayanya.
Ketegangan antara yang tak perlu tinggalkanlah. Yang mayoritas jangan merasa diri banyak dan sombong. Yang minoritas jangan merasa diri sedikit dan salah tingkah. Yang kaya jangan sok kuasa dan egois. Yang miskin jangan merasa hina dan kerdil. Yang harus tahu diri tahu dirilah. Yang harusnya menahan diri menahan dirilah
Bersabarlah karena bangsa kita besar dan umat kita banyak.
Ramadhan adalah bulan yang sepi. Kembalilah pada diri.
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ
Artinya, "Seluruh amalan anak Adam untuk mereka sendiri, kecuali puasa. Sungguh, ibadah puasa itu untuk-Ku. Akulah yang langsung akan memberikan imbalannya. Puasa adalah perisai.” (Hadis Qudsi: al-Bukhâri: 1904).(*)