JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kesal terhadap perilaku nakal Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang masih me-mark up anggaran. Padahal, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI telah menggunakan sistem e-budgeting.
"Sejauh ini masih banyak yang mark up, masih banyak yang enggak tahu aturan," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jakarta, Rabu (24/06/2015).
Ahok mengaku, selama ini dia sudah melakukan penyisiran mata anggaran dalam APBD 2015. Jika ditemukan kejanggalan akan dibekukan sehingga anggaran tersebut tidak bisa digunakan.
"Kami menyisir semua, mana yang tidak benar kita buang saja. Lebih baik serapannya kecil tapi duitnya tidak dicuri," tegas Ahok.
Ahok mengatakan, selain mark up anggaran pada harga satuan, pihaknya juga mencurigai masih ada kecurangan lain yang dilakukan SKPD. Yakni dari sisi kegunaan serta kekuatan gedung yang berlebihan.
"Misalnya kita bangun sekolah, mungkin cukup dengan konstruksi baja untuk 3-4 lantai. Tidak perlu sampai masif ada beton, terus dicor segala macam. Itu jadi mahal. Kenapa dia mau mahal? Supaya dia dapat komisinya gede. Kita mau potong-potong yang seperti itu," ungkapnya.(ss)