JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Hasil tes balita yang dirawat di Rumah Sakit Sulianti Saroso di jakarta dan dianggap mengalami gejala Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) menyebutkan ia dinyatakan bebas dari virus tersebut.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Mohammad Subuh mengatakan pada Rabu (24/6/2015) bahwa hasil menunjukkan balita tersebut tak terjangkit virus.
Subuh mengatakan, balita ini awalnya dicurigai mengalami gejala MERS-Cov karena kesamaan gejala yang dialaminya selama 15 hari setelah ia pulang dari Korea Selatan.
Sementara, gejala MERS-Cov sendiri terjadi selama 14 hari. Sehingga, menurut Subuh, tes harus tetap dijalani untuk mengetahui apakah balita ini terinfeksi atau tidak.
Untuk diketahui, balita laki-laki berusia 2 tahun yang merupakan warga Teluk Gong, Jakarta Utara, baru saja pulang liburan bersama kedua orang tuanya dari Korea Selatan. Mereka kembali ke Jakarta pada 6 Juni 2015 dan sang anak terserang demam, batuk dan flu. Dua hari yang lalu, Selasa (23/6/2015), balita ini dibawa ke Rumah Sakit Sulianti Saroso.
Meski kebanyakan pasien MERS adalah orang dewasa berusia lebih dari 40 tahun, Subuh tetap memperingatkan bahwa anak-anak juga dapat terinfeksi. Hal ini, menurut Subuh, mengacu kepada data yang menunjukkan usia pasien MERS mulai menurun setiap tahun.
“Sebelumnya, pada 2014, virus hanya menginfeksi orang berusia sekitar 55 tahun,” katanya. Namun tahun ini, Subuh menambahkan, telah ditemukan kasus MERS yang menimpa orang berusia 49 tahun. (mnx)