JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Hanura Dadang Rusdiana mengingatkan pemerintah agar hati-hati mengelola utang. Sebab hal itu bisa membahayakan bagi negeri ini ke depan.
"Tapi kita harus bedakan antara Yunani dengan Indonesia, Yunani kan sudah dinyatakan negara gagal bayar, Indonesia kan belum, tapi saya sepakat jika pemerintah harus hati-mengelola utang ini dan jangan dianggap main-main," kata dia di Nusantara III DPR RI Jakarta, Senin (6/7/2015).
Ia menyarankan sebaiknya pemerintah mengelola utang tersebut dengan menyalurkannya pada program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Uang pinjaman tersebut harus diserap melalui program-program pembangunan yang dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat," ujarnya.
Diketahui, Tiongkok akan memberikan pinjaman sebesar US$ 50 miliar atau setara dengan Rp 625 triliun kepada Indonesia untuk membangun proyek infrastruktur. Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, beberapa perusahaan BUMN karya maupun infrastruktur bakal kecipratan pinjaman tersebut. Utang tersebut akan berasal dari China Development Bank (CDB) dan ICBC. (iy)