Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Jumat, 10 Jul 2015 - 15:29:32 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahok: Siapa Bilang DKI Tanahnya Banyak?

28AHOK.jpg
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku heran dengan sikap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang melarang Pemprov DKI untuk membeli lahan.

Padahal, kata Ahok, hingga kini DKI masih sangat kekurangan lahan untuk pembuatan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Ia mengatakan, DKI Jakarta baru memiliki lahan RTH sebanyak 8,5 persen dari total luas wilayah. Sesuai dengan aturan yang ada, pemerintah daerah terus berupaya menyediakan minimal 30 persen dari luas lahan.

"Dalam laporan BPK kalau DKI sudah punya banyak lahan. Buat apa beli tanah itu. Urusan apa BPK. Siapa bilang DKI tanahnya banyak. Buat taman saja baru 8,5 persen yang terpenuhi sementara kami diwajibkan punya 30 persen," kata Ahok di Balaikota DKI, Jakarta, Jumat (10/7/2015).

Selain untuk RTH, Ahok juga mengaku membutuhkan lahan untuk pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Rusunawa diperlukan untuk merelokasi warga yang berada di bantaran sungai.

"Kita saja butuh bangun rusun untuk nggusurin orang di pinggir sungai. Sejak kapan DKI tanahnya banyak. Ini cari-cari pembenaran saja," ujarnya.

Seperti diketahui, berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK terhadap keuangan DKI Jakarta ada dugaan penggelembungan harga pembelian tanah. Padahal menurut Basuki, pembelian lahan milik Rumah Sakit Sumber Waras di Grogol Jakarta Barat sudah sesuai Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

BPK mencatat ada kelebihan anggaran senilai Rp 191 miliar. Lahan tersebut dibeli oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada tahun lalu untuk membangun rumah sakit kanker setaraf dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). (mnx)

tag: #Jakarta  #Ahok  #paripurna dengan BPK  #LHP BPK  #opini WDPparipurna dengan BPK  #LHP BPK  #opini WDP  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...