JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menindaklanjuti hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan memanggil pihak Rumah Sakit Sumber Waras.
Pertemuan dilakukan karena temuan kelebihan pembelian lahan rumah sakit sebesar Rp 191 miliar oleh BPK dinilainya sangat tendesius.
"Kita mau duduk bareng, beritahu bahwa menurut kami BPK tidak pantas audit seperti ini. Tendensius sekali," kata Ahok di Balaikota DKI, Jakarta, Jumat (10/7/2015).
Ahok mengatakan, seharusnya audit yang dilakukan oleh BPK tidak hanya prosedural. Tetapi juga harus melihat secara substansial.
"Ini BPK auditnya jangan prosedural saja deh. Substansial dong. Ini yang saya kritik," ujarnya.
Basuki bahkan berencana ingin mengundang beberapa orang mantan pejabat KPK dan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk berdiskusi mengenai masalah ini. Terlebih pembelian lahan milik RS Sumber Waras ini berdasarkan harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
"Kita mau duduk, saya kira panggil saja mantan-mantan orang KPK dan Kejagung. Kita duduk bareng deh. Karena semua orang berpotensi merugikan," ungkapnya.
Ahok menilai saat ini sangat jarang pemilik lahan menjual dengan harga NJOP. Apalagi lahan yang dijual sudah siap pakai.
"Saya mau bangun rumah sakit dan beli tanah di tengah kota dan mau jual NJOP. Tanya BPK ada tidak yang mau jual NJOP? Cariin deh buat saya tanah 3 hektare di tengah kota. Matang ya, tak perlu uruk dan langsung dibangun," tantang Ahok. (mnx)