JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) menyebutkan tragedi Monas yang terjadi 20 Juni 2015 lalu merupakan gambaran perut rakyat yang lapar, atau miniatur revolusi sosial akibat perut rakyat kelaparan. Hal ini seperti disampaikan Ketua Umum APKLI Ali Mahsun.
“Kejadian tersebut harus menjadi peringatan bagi pemerintah untuk tidak main-main terhadap adanya ancaman nyata kelaparan massal rakyat akibat kesulitan ekonomi yang semakin akut saat ini,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima TeropongSenayan, Sabtu (11/7/2015).
Untuk itu, APKLI mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ambil langkah cepat dan tepat untuk mendongkrak perekonomian nasional dan melindungi ekonomi rakyat.
“Momentum Pilkada Serentak 9 Desember 2015 dan MEA 1 Januari 2016 harus diantisipasi pemerintah guna mencegah terjadinya revolusi sosial karena ongkosnya terlalu mahal bagi Indonesia yang sedang lakukan konsolidasi demokrasi. Jika harus ditunda demi rakyat bangsa dan negara, maka pemerintah RI harus tegas menunda MEA,” pungkasnya. (mnx)