Jakarta
Oleh untung ss pada hari Senin, 13 Jul 2015 - 15:27:12 WIB
Bagikan Berita ini :

Pegawai Honorer Ancam Mogok, Jakarta Bisa Penuh Mayat Tak Dikenal

26kamar mayat.jpg
ruang pendingin kamar mayat di satu rumah sakit (Sumber foto : dok teropongsenayan)
Teropong Juga:

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Puluhan relawan pengangkut jenazah di DKI Jakarta mengancam mogok kerja. Anacaman mereka ini karena sudah berkerja rata-rata 20 tahun tapi tidak ada jaminan apapun

“Tanggung jawab kami berat, tapi Pemprov DKI Jakarta tidak memperhatikan nasib kami. Bila kami mogok kerja, mungkin jeanzah di Jakarta akan menumpuk,” ujar Effendi, 48, tenaga honorer yang telah bekerja lebih dari 20 tahun ini sebagai pengakut jenazah ini, Senin (13/7),

Menurut Effendi, ada 48 petugas honorer pengangkut jenazah yang bertugas di Dinas Pemakaman DKI Jakarta. Dalam sebulan tidak kurang 150 jenasah harus mereka angkut.

Jenazah yang diangkut tenaga honorer ini terdiri dari korban kecelakaan, mayat tidak dikenal, keluarga tidak mampu dan lainnya. "Kami bertugas mengantar ke rumah sakit, TPU atau panti sosial," jelasnya

Sekarang ini mereka hanya mengantongi surat tugas dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI yang dikeluarkan 2004. Mereka mendapat upah sebulan Rp2,7 juta potong pajak 10 persen. "Tapi kami tidak ada BPJS apalagi jamsestek

Mereka semakin resah ketika Gubernur DKI, Basuki Tjhahaja Purnama (Ahok) menyatakan tidak akan mengangkat mereka sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ahok mengatakan petugas pengangkut jenazah tidak bisa diangkat menjadi PNS.(ss)

tag: #kamar mayat  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...