JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kericuhan terjadi di Papua yang menyebabkan terbakarnya satu masjid di Distrik Karubaga, Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015). Menanggapi hal ini Direktur Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama, Oditha R Hutabarat, menyatakan, pihaknya telah menghubungi ketua Sinode Gereja Injil di Indonesia (GIDI) untuk meminta keterangan sekaligus meminta mereka menyampaikan permohonan maaf.
”Saya telah menghubungi ketua Sinode GIDI agar segera membuat surat penjelasan kronologis kejadian sekaligus pernyataan permohonan maaf kepada umat Islam Indonesia terkait dengan peristiwa itu," kata Hutabarat, di Jakarta, Jumat (17/7/2015).
Baca juga :Ini Penjelasan Luhut Panjaitan Tentang Insiden Karubaga
Menurutnya, ketua Sinode GIDI akan membuat surat tersebut dan mengirimkannya lewat surat elektronik.
Baca juga :PKS Kutuk Pembakaran Masjid di Papua
Hutabarat juga menghubungi Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) di mana GIDI berafiliasi. PGLII diminta agar bisa bersama-sama menempuh langkah-langkah strategis menyikapi persitiwa itu.
Hutabarat menegaskan, umat Kristen sangat prihatin atas penundaan shalat Ied dan pembakaran rumah ibadah di Tolikara, Papua. Ia juga prihatin karena insiden terjadi pada saat Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, yang merupakan hari kemenangan bagi umat muslim.
"Atas nama pemerintah kami mohon maaf atas peristiwa yg melukai hati umat muslim yang adalah saudara-saudara kami sebangsa dan setanah air. Kami berharap agar masalah ini dapat diselesaikan sesuai peraturan
perundangan berlaku," pungkasnya. (mnx)