JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kelompok relawan pendukung Basuki T Purnama (Ahok) yang tergabung dalam Teman Ahok membuka posko di sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta. Salah satunya terdapat di lantai tiga Mal Ambassador yang terletak di Jalan Prof Dr Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan.
Posko yang pada Selasa (28/7/2015) siang ini dijaga oleh dua orang perempuan, berfungsi sebagai posko pengumpulan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) warga Jakarta. Jumlah KTP yang ditargetkan mencapai 1 juta hingga 2016, difungsikan untuk mendukung Ahok bertarung menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak melalui jalur independen.
Pendirian posko pengumpulan KTP yang digalang Teman Ahok ini mulai dilakukan sejak 16 Juli lalu hingga 16 Agustus mendatang. Saat ini posko tak hanya dibuka di Mal Ambassador, tapi juga di tiga pusat perbelanjaan lain, yaitu Emporium Pluit, ITC Cempaka Mas dan Citra Land.
Posko ini cukup efektif menarik dukungan dari kalangan pekerja di wilayah sekitar Mal Ambassador. Ketika jam makan siang, posko ini didatangi para pekerja yang bersimpati dan menginginkan Ahok kembali memimpin Jakarta.
Seperti Ayu dan Remil yang datang memberikan KTP-nya untuk mendukung Ahok. Kedua pegawai swasta di daerah Kuningan ini mengaku mendukung Ahok karena terobosan dan kerjanya telah membawa perubahan bagi Jakarta.
“Dukungan saya ini supaya Ahok melanjutkan kerjanya. Jangan sampai baru setengah jalan sudah di cut. Orang Indonesia kan kebiasaannya begitu. Belum satu periode, gak cocok langsung diganti. Kebijakannya berubah lagi. Jadi biarkan dia menyelesaikan kerjanya dulu,” kata Ayu yang merupakan warga Jakarta Timur ini kepada TeropongSenayan, Selasa (28/7/2015).
Sementara Remil, mengamini yang disampaikan Ayu. Menurutnya, ada perubahan signifikan ketika Ahok memimpin Jakarta.
“Saya melihat ada perubahan kearah kemajuan. Seperti pembersihan di birokrasi. Orang yang biasa main duit dibersihin semua. Ahok orangnya berani,” kata Remil.
Posko Teman Ahok ini juga tak hanya mengumpulkan KTP, tapi juga menjual cinderamata seperti kaos, gelang karet, gantungan kunci dan stiker. Seperti Silla, yang tak bisa ikut memberikan KTP-nya karena ia warga Depok, namun ia mendatangi posko untuk sekedar membeli cinderamata berupa gelang-gelang karet bertuliskan ‘KTP Gue Udah Buat Ahok’.
“Wah, sayang saya gak bisa kasih dukungan. KTP saya Depok. Tapi saya sudah gabung di Facebook-nya Ahok,” katanya kepada TeropongSenayan, Selasa (28/7/2015).
Untuk diketahui, sampai saat ini Ahok sudah keluar dari partai pengusungnya saat menjadi wakil gubernur berpasangan dengan Joko Widodo, Gerindra. Sehingga, bila Ahok ingin maju lagi bertarung menjadi Jakarta 1 di pilkada serentak, maka ia harus maju dari jalur independen.
Sementara, jalur independen mengharuskan Ahok mendapatkan dukungan setidaknya dari 750 ribu warga Jakarta. Namun, agar aman, maka Ahok membutuhkan 1 juta dukungan yang harus dikumpulkan sampai Juli 2016 atau dalam waktu 12 bulan ke depan. Waktu tersebut ditetapkan karena jadwal Pilkada DKI Jakarta dimajukan ke Februari 2017. (mnx)