TEROPONGSENAYAN--Seperti sudah diduga, perombakan kabinet belum langsung direspon pasar. Kalau toh ada respon sejatinya belum memperlihatkan reaksi yang sesungguhnya. Hanya merupakan spontanitas maupun spordis.
Kemarin pasar beraksi positif. IHSG menguat tipis, demikian pula Rupiah. Bersamaan pula aksi mogok pedagang daging sapai berakhir. Kendati belum bisa menjadi ukuran, setidaknya pasar bisa menerima perombakan kabinet.
Kerja berat dan tantangan msih terus menghadang di depan mata. Tekanan pelemahan Yuan maupun gejolak perekonomian dunia membutuhkan kepiawaian tim ekonomi pemerintahan ini agar perekonomian tak terseret ke pusaran krisis.
Terlebih lagi bangsa ini harus menghadapi sejumlah kegiatan yang menguras energi. Baik tahapan pelaksanaan Pilkada Serentak, menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN hingga kemungkinan kemarau panjang.
Apalagi sisa waktu tahun 2015 tinggal empat bulan. Rendahnya serapan anggaran pemerintah pada bulan yang sudah berjalan bisa menciptakan peluang sekaligus tantangan. Peluang mendorong bergeraknya roda perekonomian. Namun bisa juga membuka pintu kecerobohan.
Menghadapi semua itu maka kuncinya adalah pandai memanfaatkan dan mengelola momentum. Kabinet yang baru saja mendapat darah segar, harus diarahkan secara tepat dan terukur menjawab setiap pekerjaan dan tantangan yang ada.
Kegamangan, keraguan maupun langkah-langkah kurang produktif selama ini sebaiknya dibuang jauh-jauh. Presiden memiliki kesempatan yang lebih baik dengan energi dan kompetensi menteri baru yang direkrut.
Saatnya Presiden memimpin orkestra Kabinet Kerja agar menghasilkan komposisi lagu yang merdu.(*)