JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Thomas Trikasih Lembong adalah Menteri Perdagangan hasil reshuffle dalam Kabinet Kerja milik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lelaki kelahiran 4 Maret 1971 ini menggantikan posisi Rachmat Gobel pada kabinet dengan masa bakti 2014-2019 ini dan dilantik pada Rabu (12/8/2015).
Tom Lembong, begitu ia disapa, pernah mendapatkan penghargaan Young Global Leader di World Economic Forum pada 2008, dianggap sesuai menempati posisi sebagai Menteri Perdagangan. Selain itu, Tom juga memiliki gelar Bachelor of Arts dari Harvard University yang didapatnya pada 1994 untuk jurusan Architecture and Urban Design.
Sebelum didaulat menjadi menteri, Tom Lembong menduduki jabatan sebagai Kepala Divisi Asset Management Investment di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan pernah bergabung dengan Farindo Investments. Selain itu ia juga merupakan salah satu mitra pendiri Quvat Capital, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang private equity. Sementara itu, sebagai bankir, ia pernah bergabung di Deutsche Bank dan Morgan Stanley. Tidak kalah mentereng, ia juga pernah menjabat sebagai Division Head dan Senior Vice-President Indonesian Bank Restructuring Agency.
Menerima jabatan menteri diakui Tom tak pernah dibayangkan sebelumnya. Tom mengaku ia baru tahu kepastian akan menjabat sebagai menteri pada Rabu (12/8/2015) pagi, dan diminta untuk datang ke Istana Negara pukul 13.00 WIB untuk dilantik.
"Saya baru dikasih tahu tadi pagi, bahwa jam 1 siang diminta hadir untuk dilantik," ujarnya di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Meski demikian, ia tak menolak jabatan tersebut. Tom ingin mengabdi kepada negara.
"Tapi kenapa saya bersedia. Sama seperti Pak Gobel untuk mengabdi kepada negara. Dan jika mendapat penilaian yang baik dari presiden kita semua harus mengikuti atau menawarkan diri," kata Bankir muda ini.
Banyak harapan diletakkan rakyat Indonesia di pundak Tom ketika ia diamanahi menjabat posisi menteri perdagangan. Misalnya, bagaimana Tom bisa mengatasi masalah harga daging sapi dan cabai yang belakangan kian meroket. Namun Tom mengaku belum dapat banyak bicara mengenai apa yang akan ia lakukan ke depan dalam memimpin kementerian tersebut.
"Saat ini saya belum mau bicara terlalu banyak, nanti omongnya malah jadi sembarangan," tandasnya. (dari berbagai sumber/mnx)