JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Upaya Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk memperbaiki sistem parkir di pasar-pasar tradisional di DKI Jakarta akan terus dilakukan.
Ahok menyebut, selama ini parkir di pasar selalu dikuasai oleh organisasi masyarakat (ormas) dan preman. Sehingga pajak parkir yang seharusnya masuk ke kas daerah menguap begitu saja.
Oleh karenanya, Ahok bertekad untuk segera menyelesaikan permasalahan pasar. Sehingga perparkiran pasar tidak lagi dikuasai oleh preman dan ormas.
Salah satu yang menjadi sorotan Ahok adalah parkir di area Pasar Warakas, Jakarta Utara.Begitu juga parkir di Pasar Jaya juga ada masalah banyak.
"Disana dikuasai preman dan ormas. Mereka berbagi pasar, salah satunya yang di Warakas dan Pasar Jaya," kata Ahok saat meresmikan Pasar Manggis, di Jakarta Selatan, Rabu (19/8/2015).
Menurut Ahok, untuk menghilangkan ormas dan preman, pihaknya akan mengembangkan dan memasang terminal parkir electronic (TPE) dibanyak tempat, seperti yang sudah diberlakukan di Jalan Agus Salim (Jalan Sabang).
Nantinya ormas dan preman yang ada akan direkrut sebagai petugas parkir. Mereka akan mendapatkan gaji sebesar dua kali Upah Minimum Provinsi (UMP).
"Nah ini mau pelan-pelan dengan sistem meteran (TPE) semua kita perbaiki. Mereka bisa dipekerjakanlah, dua kali UMP. Tapi kayaknya dia nggak mau karena sudah biasa nilep. Nah itu gimana caranya kasih tahu dia, harus kerja yang benar," pesan Ahok.
Bahkan menurut Ahok, sebelumnya uang dari hasil parkir digunakan untuk merenovasi pasar. Sehingga preman dan ormas merasa memiliki dan menguasainya. Hal itu harus dihilangkan mulai dari sekarang.
"Malah dulu, mereka ambil dan pungut parkir itu untuk perbaiki pasar. Karena dulu nggak ada duit kan, jadi seolah-olah pasar ini punya mereka. Tapi sekarang kita akan ubah," pungkasnya. (mnx)