JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Upaya relokasi warga di Kampung Pulo, Jatinegara mendapatkan perlawanan hebat dari warga setempat. Meski terjadi bentrokan hebat antara warga dan aparat keamanan, relokasi tetap dilakukan. Karena penertiban di Kampung Pulo dimaksudkan Pemprov DKI untuk mengurangi titik banjir di Jakarta.
"Saya harap masyarakat menerima. Mereka lebih manusiawi tinggal di rusun. Kita ingin melakukan ini untuk membebaskan masyarakat Jakarta dari banjir akibat luapan kali," kata Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah di Jakarta, Kamis (20/8/2015).
Saefullah mengatakan, relokasi dilakukan tak lain untuk kepentingan masyarakat DKI Jakarta. Oleh karenanya, Pemprov DKI melakukan relokasi karena di tempat itu akan dibuat sodetan Kali Ciliwung.
Apalagi, lanjut Saefullah, lahan yang ditempati warga tersebut merupakan tanah milik negara. Akibatnya, Pemprov DKI pun tidak bisa memberikan ganti rugi kepada warga. Namun, sebagai bentuk kompensasi warga direlokasi ke Rumah Susun (rusun) di Otista, Jakarta Timur.
"Mereka menuntut agar tanah diganti rugi. Kami kaji saat ini Pemprov DKI tak bisa bayar tanah itu karena tanah negara. Tidak ada dasar hukum membayar tanah disitu," tutur Saefullah.
Untuk diketahui, sosialisasi relokasi warga di Kampung Pulo telah dilakukan selama 1 tahun. Wali Kota Jakarta Timur melakukan sosialisasi secara langsung kepada warga. Pada tahun lalu telah ditertibkan 14 rumah toko (ruko) yang sejajar Kampung Pulo.
Menurut Saefullah, pada 2015 dilakukan relokasi terhadap 972 kepala keluarga yang menempati 524 bidang tanah seluas 12-20 meter di Kampung Pulo. Mereka nantinya akan dipindahkan ke ke Rumah Susun (rusun) di Otista, Jakarta Timur.
Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI Jakarta juga memberlakukan sistem undian kepada warga yang pindah ke rusun tersebut. Sistem undian diberlakukan supaya adil.
"Kompensasi rusun cukup banyak ada 1100 unit. Letak tidak jauh dari situ masih di Otista. Ada 400 kk yang sudah mengambil hunian. 200 kk mengambil kunci, tetapi masih ada beberapa yang belum ambil nomor hunian," tandasnya. (mnx)