JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Beberapa organisasi kemasyarakatan membentuk gerakan ‘Lawan Ahok’ untuk menanggapi penggusuran Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur yang berlangsung ricuh. Hal ini berangkat dari anggapan bahwa apa yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tersebut telah menindas masyarakat Kampung Pulo.
"Gerakan Lawan Ahok kami buat setelah rapat maraton tadi malam dengan aktivis mahasiswa dan masyarakat. Terkait tindak kekerasan yang dilakukan Ahok terhadap Kampung Pulo," ujar Ketua ‘Lawan Ahok’ Tegar Putuhena saat konferensi pers terkait dibukanya posko Lawan Ahok di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (22/8/2015).
Tegar menyebutkan, ormas ini berfungsi untuk mendampingi masyarakat Kampung Pulo yang merasa ditindas oleh tindakan Pemprov DKI terkait penertiban permukiman di bantaran kali Ciliwung tersebut.
Penggusuran Kampung Pulo pada Kamis (20/8/2015) pagi yang berlangsung ricuh dianggap Tegar sebagai perbuatan sadis dan menimbulkan keresahan.
"Tindakan Ahok yang menggusur warga Kampung Pulo adalah tindakan semena-mena dan harus dilawan," ujarnya. (mnx)